Guru di Kecamatan Leles Garut Dirawat Usai Divaksin

Guru di Kecamatan Leles Garut Dirawat Usai Divaksin

TAROGONG KIDUL — Seorang guru dari Kecamatan Leles berinisial EK (40) dikabarkan lumpuh setelah menjalani vaksin Covid-19. Informasi tersebut menyebar di aplikasi pesan WhatsApp dan sempat menjadi perbincangan masyarakat.


Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Leli Yuliani membenarkan informasi tersebut. Namun, dirinya memastikan EK sakit bukan dari efek vaksinasi Covid-19.

“Bukan lumpuh. Tapi pasiennya merasa lemas pada hari Sabtu (13/3/2021). Sedangkan divaksin hari Rabu (10/3/2021),” ujar Leli saat dihubungi wartawan, Selasa (16/3/2021).

Berdasarkan penelusurannya, EK bukan kali ini saja mengalami gejala serupa. Sebelum menjalani vaksinasi, EK juga sempat beberapa kali dirawat di puskesmas. “Jadi bukan karena setelah divaksin baru terasa lemas. Sebelum divaksin juga beberapa kali mengalami hal serupa,” katanya.

Baca juga : Seluruh Pelayan Publik di Zona Merah Garut Divaksin

Leli menambahkan saat ini EK dirawat oleh tim dokter di RSUD dr Slamet Garut. Tim dokter yang menangani sedang menunggu hasil pemeriksaan terhadap EK. “Info dari dokter yang merawat, yang bersangkutan kondisinya saat ini sudah membaik,” ujarnya.

Sementara itu, EK membantah mengalami lumpuh akibat vaksin Covid-19. EK juga terkejut karena menerima informasi dirinya lumpuh setelah menjalani vaksin pada Rabu lalu.

“Saya juga heran informasi itu dari mana, saya tidak pernah menyebut lumpuh usai divaksin, tetapi hanya lemas saja,” katanya.

EK mengaku sudah memberi tahu terhadap petugas puskesmas saat akan pemberian vaksinasi, bahwa dirinya mempunyai penyakit saraf kejepit.

“Saya punya penyakit saraf kejepit sejak 2008. Tahun 2010 sama dr Nasir dan dr Husodo itu sempat mau dioperasi tapi tidak jadi karena kondisi membaik,” ujar EK saat dihubungi, kemarin.

Ia mengaku usai divaksin memang tubuhnya lemas dan langsung berkonsultasi dengan pihak puskesmas soal kondisinya itu. Pihak puskesmas yang datang ke rumahnya langsung berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan.

EK lalu dibawa ke RSUD dr Slamet Garut untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan. “Yang menyebut saya lumpuh akibat vaksin itu hoaks. Saya tidak pernah berbicara kalau saya lumpuh. Yang ada saya itu punya penyakit bawaan. Apakah ini karena vaksin atau bukan saya juga tidak tahu,” katanya.

Usai kabar dirinya lumpuh akibat vaksin Covid-19 menyebar, banyak pihak yang menghubunginya. “Padahal saya tidak pernah berbicara ke publik. Saat saya sakit, ada rekan kerja menengok ke rumah dan lihat kondisi saya. Mungkin dari situ ada yang menyebarkan sampai ramai seperti ini,” terangnya.

EK berharap kabar dirinya lumpuh usai divaksin Covid-19 tidak dibesar-besarkan. Apalagi dirinya memang memiliki penyakit bawaan. “Tangan dan kaki kiri saya memang suka susah digerakan. Sekarang kondisinya sudah mulai membaik. Saya tidak menyalahkan siapa-siapa,” ucapnya. (yna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: