Limbah Produksi Tempe Mengandung Listrik

Limbah Produksi Tempe Mengandung Listrik

GERESIK — Dua anak bangsa ini patut memperoleh apresiasi. Namanya, Citra Nur Ma'rifah (14) dan Rizkya Ramadhani (14). Mereka siswi kelas VIII Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nahdlatul Ulama (NU) Trate Kabupaten Geresik Provinsi Jawa Timur.

Dikutip dari Radar Geresik, Citra dan Rizkya berhasil menemukan kandungan listrik dari limbah pembuatan tempe. Limbah tersebut berasal dari fermentasi kedelai.

Sebelum menemukan hal yang tidak pernah terbayangkan banyak orang itu, mereka melakukan riset selama Bulan Juli hingga November 2020.
”Ide awal itu muncul, setelah kami melihat banyak industri pembuatan tempe di sekitar rumah dan sekolah, yang biasa membuang limbah tempe itu begitu saja,” ujarnya.

Untuk menghasilkan listrik, limbah tempe diolah melalui beberapa langkah. Sebanyak 300 mililiter limbah pembuatan tempe dicampurkan air sekitar 1 liter guna mendapatkan listrik bertegangan 3,42 volt dengan arus 13,50 miliampere.

Hasil uji coba mampu menghidupkan lampu LED sekitar 3 jam.

Citra dan Rizkya memberi nama temuan tersebut biobaterai.

Mereka menyadari bahwa temuan tersebut masih membutuhkan beberapa penyempurnaan agar dapat sesuai harapan.

”Selain kabel sebagai penghantar, kami juga gunakan lempengan besi dan tembaga yang berfungsi sebagai elektrode positif dan negatif,” ucap dia.

Guru pembimbing Citra dan Rizkya, Faiq Rofiqi mengaku cukup bangga dengan yang dilakukan anak didiknya.

Terlebih, hasil inovasi tersebut sempat dikukuhkan menjadi juara pertama dalam lomba karya ilmiah yang diselenggarakan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lamongan beberapa waktu lalu.

”Kami cukup mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh para siswa. Pihak sekolah juga sangat mendukung riset yang dilakukan para siswa, mulai dari penyediaan sarana maupun prasarana pendukung,” kata Faiq.

Dia berharap temuan kedua siswi ini dapat dilanjutkan para peneliti lain supaya dapat menghasilkan energi terbarukan dan tidak sekadar mengandalkan sumber daya alam yang kian menipis jumlahnya. (rg/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: