Merger Ditargetkan Selesai 16 Agustus
TASIK, RADSIK - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya sedang berupaya melakukan percepatan terbitnya Surat Keputusan (SK) Merger jenjang Sekolah Dasar (SD) pada 18 Juli. Dengan maksimal terhitung mulai tanggal (TMT) merger pada 16 Agustus 2022 atau sebelum batas akhir pengambilan data/cut off data pokok pendidikan (Dapodik) 2022.
Artinya SD terkena merger seperti kompleks SDN Tawangsari dan SDN 1,2,3,4 Pengadilan. Nantinya menjadi dua sekolah yakni SDN 1 Pengadilan dan SDN 2 Pengadilan.
Lalu, untuk Kompleks Tuguraja, SDN 1, 2, 3 Tuguraja menjadi satu sekolah yakni SDN Tuguraja. Kemudian kompleks Siluman, awalnya SDN 1 Siluman dan SDN 3 Siluman, kini menjadi satu yakni SDN 1 Siluman.
”Kita mencoba upaya turunnya SK merger pada 18 Juli 2022. Ketika, lebih dari tanggal itu, akan diusahakan dengan cut off Dapodik pada 16 Agustus,” kata Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Disdik Kota Tasikmalaya H Cecep Susilawan SPd MM kepada Radar, Senin (11/7/2022).
Dalam mewujudkan target tersebut, pihaknya pun terus melakukan kerja sama dan koordinasi dengan lintas bidang, lintas sub koordinator, lintas sub bagian. Dengan harapan ekpektasi bisa tercapai sesuai dengan jadwal waktu direncanakan.
“Jadi tetap optimis lintas bidang, lintas sub koordinator, lintas sub bagian ingin menyukseskan merger. Dengan kepastiannya diusahakan selesai sebelum 16 Agustus,” ujarnya.
Lalu, Disdik Kota Tasikmalaya juga sudah mengajukan surat ke Kabag Hukum Sekretariat Daerah Kota Tasikmalaya untuk meminta pendampingan supaya SK segera terbit. “Untuk sekarang administrasi sudah dikerjakan,” katanya.
Sebab, dalam mencapai target tersebut, perlunya data penyatuan tentang guru, siswa, aset sekolah, rapor sekolah, yang langsung ter-update di Dapodik per 16 Agustus.
“Artinya tataran persiapan pemetaan anak, pemetaan guru, dan aset. Ketika berapa pun TMT nya tinggal memetakan saja, sehingga lebih mudah nantinya saat di merger,” ujarnya.
Adapun kepala sekolah yang SD-nya akan dimerger, ia pun menyampaikan jangan khawatir, sebab sekarang ada SD yang kosong kepala sekolah.
“Adanya merger juga ada rotasi kepala sekolah. Namun jangan khawatir, semoga nantinya akan menempati sekolah lebih daripada sebelumnya,” katanya.
Lebih lanjut, untuk guru yang memiliki tunjangan profesi dipastikan aman. Karena Disdik Kota Tasikmalaya sedang memastikan ada rombongan belajar (rombel) dan nantinya dijadikan wali kelas.
“Supaya guru mendapatkan tunjangan profesi agar aman, nantinya tetap dipercayakan sebagai wali kelas. Sehingga tidak menerima risiko kurangnya jam mengajar,” ujarnya.
Selain itu, ia pun mengingatkan bahwa merger sekolah bukan baru pertama kali di Disdik Kota Tasikmalaya. Sebab beberapa sekolah merger, dengan melihat TMTnya di Agustus, Oktober dan November.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: