Acep Adang: Guru Agama di Tasikmalaya Jangan Resah

Acep Adang: Guru Agama di Tasikmalaya Jangan Resah

SINGAPARNA - Panitia Kerja (Panja) Pengangkatan Guru Honorer dan Tenaga Kependidikan (GHTK) Komisi X DPR RI meminta guru agama untuk tidak resah dan khawatir atas kepastian masuk tidaknya kepada rekrutmen pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (P3K) tahun ini.


Kepastian masuknya guru agama dalam seleksi rekrutmen P3K tahun ini dipastikan oleh Panja GHTK Komisi X DPR RI langsung kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim lewat rapat dengar pendapat.

Mendikbud menyampaikan bahwa tahun ini pemerintah pusat akan melaksanakan rekrutmen satu juta guru honorer untuk masuk dalam seleksi rekrutmen P3K dalam tiga termin, yakni Agustus, Oktober dan Desember.

Anggota Panitia Kerja (Panja) Pengangkatan Guru Honorer dan Tenaga Kependidikan (GHTK) Komisi X DPR RI KH Acep Adang Ruhiat MSi mengatakan, guru agama termasuk di Tasikmalaya jangan resah karena akan masuk kepada seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (P3K) yang akan dilaksanakan tahun ini oleh pemerintah pusat.

“Kami menyampaikan ini, karena langsung sudah melaksanakan rapat dengar pendapat antara panja dari Komisi X DPR RI bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Saya menanyakan langsung kepada mendikbud, untuk kejelasan seleksi P3K ini dan Pak Nadiem menyampaikan itu,” kata Acep kepada Radar, Minggu (14/3/2021).

Menurut dia, berkaca pada tahun 2020 lalu, ada pengangkatan guru honorer yang dijadikan tenaga ASN untuk P3K. Karena guru ini ada dua macam ada guru PNS dan ASN. “Nah, kalau guru ASN ini kan sistemnya kontrak satu sampai lima tahun, dengan perpanjangan kontrak melalui peninjauan kembali, dalam pengangkatan P3K ini,” terang dia.

Pengangkatan sebanyak satu juta tenaga honorer ini untuk perekrutan P3K di tahun ini, kata dia, di dalamnya ada guru agama baik yang mengajar di sekolah negeri atau pun swasta. “Jadi peruntukannya bukan hanya untuk guru-guru yang mengajar di dunia pendidikan umum, akan tetapi di dunia pendidikan agama seperti Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Tsanawiyah (MTS). Jadi pengangkatan ini sudah ada kesepakatan antara Menteri Agama dengan Menteri Pendidikan, Men-PAN RB, Mendagri dan Menkeu,” ungkap dia.

Artinya, kata dia, bagi guru-guru agama honorer tidak perlu risau karena sudah masuk ke dalam kategori untuk direkrut melalui seleksi rekrutmen P3K yang direncanakan dilaksanakan tahun 2021 termasuk untuk guru agama, seni dan olahraga.

Adapun pelaksanaan rekrutmennya, terang dia, akan dilaksanakan tiga termin. Pertama rekrutmen khusus untuk guru honorer yang bekerja di sekolah negeri, itu direncanakan akan dilaksanakan Agustus. Sementara untuk guru honorer swasta akan dilaksanakan dua tahap yakni Oktober dan Desember 2021.

“Rekrutmen P3K ini untuk merekrut satu juta tenaga guru honorer, termasuk di dalamnya pengangkatan bagi guru agama. Makanya kami pastikan kepada mendikbud bahwa para guru ini ada keresahan bahkan akan mogok mengajar sebelum mendapatkan kepastian masuk dalam pengangkatan P3K,” jelasnya.

Dia pun menjelaskan untuk rekrutmen P3K 2020 lalu, yang sudah terseleksi dari satu juta itu ada 513 ribu yang sudah masuk P3K. Namun, di tengah perjalanan pengangkatan P3K ini, memang ada kendala ketika dalam rekrutmen tenaga kependidikan. “Karena tenaga kependidikan ini ada yang sebagai staf tata usaha, staf perpustakaan, staf laboratorium dan seterusnya. Nah masalahnya belum masuk kepada kategori pengangkatan satu juta tenaga P3K ini,” paparnya.

Namun, ungkap dia, bagi tenaga kependidikan ini akan diupayakan masuk pada seleksi rekrutmen P3K 2022. Pada intinya DPR RI terus mendesak pemerintah pusat agar mampu menyelesaikan permasalahan untuk melakukan rekrutmen guru honorer dan tenaga kependidikan. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: