BTT Kota Tasik untuk Warga Kurang Mampu Hanya Rp2,5 M
Reporter:
syindi|
Senin 15-03-2021,11:00 WIB
TASIK - Pemerintah Kota Tasikmalaya mengalokasikan belanja tidak terduga (BTT) tahun ini senilai Rp 2,5 miliar di Dinas Sosial (Dinsos). Tetapai anggaran tersebut diperuntukkan untuk bantuan sosial (bansos) kesehatan senilai Rp 2 miliar dan Rp 500 juta bagi non kesehatan.
Kebijakan tersebut disepakati di awal tahun baik eksekutif maupun legislatif, berkaitan tidak dianggarkannya jaminan kesehatan bagi warga kurang mampu yang biasa menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
“Alokasi ini pun, estimasi kami akan mengalami kekurangan. Sebab, idealnya hitungan kami di angka Rp 5 miliaran seharusnya,” ujar Sekdis Sosial Kota Tasikmalaya Hendra Budiman kepada Radar, kemarin.
Menurut dia, sejak Januari 2021, pihaknya menerbitkan rekomendasi pengobatan yang di-cover melalui BTT, bagi sekitar 700an pasien. Di bulan Februari tercatat 600 pasien melakukan hal serupa, belum termasuk di bulan ini.
“Sejauh ini insya allah masih tercover untuk pasien kelas 3. Tetapi kita belum bisa memprediksi untuk bulan-bulan selanjutnya,” kata dia.
Hendra mengungkapkan pihaknya saat ini tengah memperbaiki data sekitar 17 ribu warga yang Kartu Indonesia Sehat (KIS)-nya dinonaktifkan. Baik karena pemiliknya sudah meninggal dunia, maupun Nomor Induk Kependudukannya (NIK) tidak valid.
“Kita hitung itu yang di-nonaktifkan karena meninggal ada sekitar 5 ribuan, sementara NIK tidak valid 11 ribuan. Kalau Mei atau Juni mendatang datanya sudah tuntas, kita bisa kalkulasi, berapa idealnya angka tepat untuk bansos kesehatan itu,” analisanya.
Pihaknya berharap DPRD maupun Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) bisa mendorong adanya penambahan BTT untuk bansos kesehatan warga miskin tersebut. Sehingga bisa meringankan beban publik yang saat ini terpuruk ditengah dampak pandemi Covid-19.
“Warga yang ke sini juga ada yang kita bantu untuk diinputkan kepesertaan KIS, karena kalau semua harus di-cover bansos kesehatan kita khawatir tidak sampai pertengahan tahun,” keluh Hendra. (igi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: