Guru Alami Gejala Ini, Lalu Nular ke TU, Siswa & Kepsek, Jadi Kluster di Tamansari Kota Tasik
Reporter:
agustiana|
Minggu 14-03-2021,17:43 WIB
KOTA TASIK - Kasus Covid-19 di kota Tasikmalaya kembali terjadi di lingkungan pendidikan.
Kali ini, klaster penyebaran Covid-19 tersebut terjadi di salah satu lingkungan sekolah di wilayah Kecamatan Tamansari.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasik, Asep Hendra membenarkan muncul kembali kluster pendidikan.
Kata dia, kasus itu bermula dari seorang guru yang mengalami gejala demam, batuk, dan pilek, tapi tetap memaksakan pergi ke sekolah.
Setelah dites, guru tersebut ternyata terkonfirmasi positif Covid-19.
"Itu terus menyebar ke TU sekolah, lalu ada kegiatan dan menyebar ke guru yang lain," katanya kepada wartawan, Minggu (14/03/21) sore.
"Selanjutnya, ternyata juga ada 2 siswa, termasuk kepala sekolah positif terkonfirmasi," sambungnya.
Terang dia, hingga saat ini sudah sekitar 50 orang di lingkungan sekolah itu yang menjalani tes usap (swab).
Secara total, terdapat 20 orang yang terkonfirmasi positif dari lingkungan sekolah itu.
Dua orang di antaranya, beber dia, merupakan siswa, sementara sisanya adalah guru dan karyawan sekolah lainnya.
Terkait adanya siswa yang terkonfirmasi positif, tambah Asep, belum mengetahui secara pasti penyebabnya.
Berdasarkan keterangan pihak sekolah, lanjut dia, belum ada kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah itu.
"Di sana katanya belum tatap muka. Tapi kita juga bingung karena ada siswa yang terkonfirmasi. Kalau guru ke guru memang ada kegiatan kumpul," tambahnya.
Kemungkinan, jelas dia, terdapat siswa yang kebetulan datang ke sekolah untuk menyerahkan tugas. Sebab, sekolah itu merupakan sekolah kejuruan.
"Karena ini kan sekolah kejuruan, yang memang ada praktik. Itu kan tidak bisa diemail. Tapi kita masih belum berani berspekulasi apakah sudah tatap muka atau belum, karena siswa hanya dua yang terpapar," jelasnya.
Hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab menularnya Covid-19 ke siswa di sekolah itu. Apalagi, di sekolah itu terdapat asrama siswa.
"Apakah ada siswanya tinggal di asrama, kita belum mendapatkan informasi secara utuh. Kita masih perdalam," tukasnya.
Dari total 20 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari sekolah itu, sebanyak 14 orang dirawat di Rumah Sakit (RS) Dewi Sartika.
Sementara itu, empat orang pulang ke daerah masing-masing dan sisanya guru menjalani isolasi mandiri.
Mayoritas dari kasus terkonfirmasi di sekolah itu berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG).
Namun, ada satu dua yang mengalami gejala demam, batuk, dan pilek.
Kepala Puskesmas Tamansari, Mohammad Ali Syaban menuturkan, sekolah tersebut belum menggelar KBM tatap muka.
Siswa yang terkonfirmasi positif adalah mereka yang tinggal di asrama itu.
"Jadi memang belum tatap muka, tapi siswanya memang tinggal di asrama," tuturnya.
Jelas dia, meski tinggal di asrama sekolah, para siswa tetap melakukan pembelajaran secara daring.
Namun, karena sekolah kejuruan, tetap ada praktik yang harus dilakukan para siswa.
"Di asrama itu ada beberapa siswa, kita sudah tes semua. Yang positif hanya dua orang siswa. Sisanya guru dan pegawai sekolah," jelasnya.
(rezza rizaldi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: