Harga Gabah Sering Anjlok, Pemkab Pangandaran Lakukan Ini..
Reporter:
andriansyah|
Sabtu 13-03-2021,09:30 WIB
PANGANDARAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran akan mendirikan resi gudang untuk menyetabilkan harga gabah kering yang sering anjlok. Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Aep Haris.
Aep mengatakan setiap musim panen padi harga gabah di Pangandaran memang sering turun drastis. ”Baik yang dijual per kilogram maupun kuintalan,” ungkapnya kepada Radar, Jumat (12/3/2021).
Dirinya menambahkan, perAsoalan tersebut merupakan fenomena klasik yang sudah lama terjadi karena terdampak dari hukum pasar. ”Kalau barang tidak ada harga pasti mahal, kalau barang banyak harga pasti murah,” katanya.
Untuk itu pihaknya berencana membangun sebuah resi gudang, sehingga harga jual gabah tetap stabil. ”Petani tidak perlu dipusingkan lagi dengan anjloknya harga,” tuturnya.
Menurut dia, biaya produksi penggarapan sawah memang sangat tinggi, namun harga jual tidak sebanding. ”Sangat rugi,” katanya.
Aep mengatakan biaya produksi menggarap sawah satu musim paling minimal menghabiskan biaya Rp 750 ribu yang terdiri dari biaya sewa traktor Rp 250 ribu, biaya pupuk Rp 250 ribu, biaya upah tandur Rp 250 ribu. ”Jika setiap musim panen petani menjual gabah paling hanya punya untung Rp 1 juta,” tuturnya.
Pihaknya berjanji akan terus mencari solusi kedepanya agar harga gabah bisa stabil, disamping rencana untuk membangun resi gudang.
Diberitakan sebelumnya, masa panen padi yang berbarengan membuat harga jual gabah kering anjlok. Salah seorang petani Pangandaran Sadili (49) mengatakan harga gabah saat ini Rp 4.300 per kilogram, biasanya bisa mencapai Rp 5.000 per kilogram.
“Ya kalau panen jumlah barang melimpah banyak,” ungkapnya kepada Radar Kamis (11/3/2021).Lanjut dia, untuk per kuintalnya harga gabah biasanya dijual hingga Rp 500 ribu, namun saat ini hanya Rp 430 ribu. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: