Sudah Lama Ada, Padepokan Hakekok Pernah Dibakar Warga karena Pimpinannya Sering Gauli Anggota Wanita

Sudah Lama Ada, Padepokan Hakekok Pernah Dibakar Warga karena Pimpinannya Sering Gauli Anggota Wanita

PANDEGLANG - 8 pria, 5 Perempuan dan 3 anak-anak pengikut aliran Hakekok diamankan, usai menjalankan ritual mandi bareng tanpa busana di Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (11/03/21) siang.

Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi menjelaskan, ritual nyeleneh yang kerap bikin resah warga itu sudah sejak lama muncul.

“Pada 2009 sudah muncul. Saat itu dipimpin Kasrudin dan membangun padepokan di situ,” ujar Edy dihubungi PojokSatu.id, Jumat (12/03/21).

Warga yang mengetahui kegiatan aliran itu lantas marah dan membakar padepokan Hakekok. “Warga kesal pimpinannya dicurigai sering menggauli santri wanitanya dengan dalih perkawinan ghaib,” ungkapnya.

Selanjutnya, aliran Hakekok sempat berhenti lantaran pimpinan bernama Abah Edi meninggal dunia.

Kini, aliran sesat ini kembali beraktivitas setelah dilanjutkan oleh pimpinan lainnya bernama Arya (52). “Nah, ritual itu (mandi bareng tanpa busana) baru dimulai mulai lagi saat ini,” bebernya.

Dari hasil interogasi, diduga Arya mengajak para pengikutnya mandi secara bersama-sama tanpa mengenakan busana.

Aliran yang diadopsi dari aliran Hakekok diteruskan oleh Arya dengan ajaran Balaka Suta, yang diduda sesat. “(Motif) masih didalami,” ujarnya.

Selain mengamankan belasan pengikut aliran Hakekok, polisi juga mengamankan barang bawaan para pengikut aliran sesat tersebut.Di antaranya jimat, alat kontrasepsi kondom dan uang tunai milik pengikut. (pojoksatu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: