Di Kawasan HZ Mustofa Kota Tasik Segera Pakai Smart Parkir

Di Kawasan HZ Mustofa Kota Tasik Segera Pakai Smart Parkir

CIHIDEUNG — Setelah tertunda karena pandemi, wacana smart parkir kembali digarap Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tasikmalaya. Ditargetkan layanan parkir dengan alat digital itu terlaksana sebelum akhir Maret 2021.


Wacana smart parkir ini sudah munculkan sejak beberapa tahun lalu, namun tahun 2020 kemarin alokasi anggaran untuk pengadaan alat dicoret akibat refocusing anggaran Covid-19. Sehingga rencana itu pun ditunda untuk direalisasikan tahun ini.

Kepala UPTD Parkir Dishub Kota Tasikmalaya, Hamzah Diningrat mengatakan rencana penerapan smart parkir sudah mengalami kemajuan. Saat ini pengadaan alat sedang diproses. “Sekarang sudah masuk tahap lelang,” ungkapnya kepada Radar, Kamis (11/3/2021).

Ditanya soal besaran anggaran untuk pengadaan alat pencatatan parkir digital itu, Hamzah mengaku tidak mengetahui secara detail. Pasalnya, proses pelelangan sendiri bukan merupakan wewenangnya. “Harus ke keuangan, tapi rencana tahap awal untuk pengadaan 15 unit,” terangnya.

Diakuinya, jumlah alat yang akan dibeli memang masih jauh dari ideal. Namun ini merupakan langkah awal untuk dikembangkan nantinya. “Pengadaannya secara bertahap, tidak sekaligus,” katanya.

Pihaknya berharap perlengkapan sudah siap digunakan sebelum Maret berakhir. Karena dia menargetkan realisasi penggunaan smart parkir bisa dimulai di tri wulan pertama. “Masih ada waktu sebelum tri wulan pertama habis,” ujarnya.

Baca juga : Warga RW 10 Cikunten Indah Gelar Pengajian Rajaban

Sasaran awal penerapan smart parkir yakni jalur HZ Mustofa yang terbilang kawasan paling produktif. Pihaknya sudah melakukan pelatihan kepada petugas yang nantinya akan menggunakan alat tersebut. “Kalau pelatihan sudah dari tahun lalu, jadi setelah ada alat bisa langsung dilaksanakan,” jelasnya.

Sementara itu, penggunaan smart parkir sendiri dinilai tidak begitu memberikan dampak kepada pelayanan. Karena lebih kepada perubahan pola pencatatan retribusi saja.

Secara teknis, dengan smart parkir para juru parkir akan membawa sebuah alat bertugas. Alat tersebut digunakan untuk mencatat dan mengeluarkan karcis ketika ada warga yang memarkirkan kendaraan.

Seperti yang diungkapkan, Anggi Ramadan (27), warga Kecamatan Mangkubumi. Dia tidak begitu antusias dengan smart parkir, sebab menurutnya tidak membuat layanan parkir lebih baik.

“Kalau seperti itu ya sama saja, bayarnya tetap begitu, parkir tetap begitu juga,” ujarnya setelah mendapat penjelasan soal rencana smart parkir. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: