Demokrat Sulsel: Kami Tak Suka Bertengkar Mulut, Tradisi Kami Baku Tikam!
Reporter:
agustiana|
Rabu 10-03-2021,14:53 WIB
JAKARTA - Kisruh Partai Demoktrat terus bergulir dan semakin memanas.
Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Ni'matullah Erbe secara tegas menabuh genderang perang terhadap pihak yang merebut paksa kepemimpinan Demokrat di bawah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Video rekaman Ni'matullah viral di jejaring pesan berantai, khususnya di Sulawesi Selatan.
Di hadapan Ketum AHY, saat menghadiri Commander's Call pada Minggu 7 Maret, Ni'matullah dengan nada suara menyala-nyala menyebut budaya di Sulsel tidak suka beradu mulut dengan musuh.
Namun tradisinya langsung baku tikam.
“Kami di Sulsel mulai sejak hari Jumat yang lalu, sudah mengatakan kami siap perang. Mohon petunjuk kepada Ketua umum. Karena kami di Sulsel tidak suka bertengkar mulut, tradisi kami baku tikam,” katanya dalam rekaman video tersebut.
Dengan tegas Wakil Ketua DPRD Sulsel itu mengatakan kader Demokrat di Sulsel solid AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang sah diakui konstitusi dan negara Republik Indonesia.
“Saya Ni'matullah ketua DPD Partai Demokrat provinsi Sulawesi Selatan, menyatakan pada hari ini tetap tidak ada ketua umum lain di partai Demokrat. Hanya ada satu ketua yaitu mas AHY,” ujarnya.
Di samping itu, ia yang mewakili Demokrat Sulsel tidak mengakui KLB Deli Serdang yang menetapkan KSP Moeldoko sebagai ketua umum karena tidak memenuhi syarat apapun.
“Sehingga bagi kami itu tidak lebih dari pencaplokan dan perampokan partai demokrat,” tekannya diselingi tepuk tangan peserta yang hadir.
Diketahui, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal Purn Moeldoko resmi dikukuhkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025 dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang digelar di The Hill Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021) lalu.
Moeldoko terpilih aklamasi mengalahkan Marzuki Alie, setelah nama keduanya diajukan peserta KLB dalam sidang yang dilakukan.
Pimpinan sidang, Jonni Allen membacakan voting, dukungan peserta KLB lebih banyak diberikan kepada Moeldoko.
Sehingga dengan keputusan tersebut maka Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mereka nyatakan sebagai Ketum demisioner. (endra/fajar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: