Satgas Pemulihan Ekonomi di Kota Tasik Belum Dieksekusi
Reporter:
syindi|
Selasa 09-03-2021,17:30 WIB
TASIK — Kota Tasikmalaya menjadi salah satu daerah dari 5 kota/kabupaten se-Jawa Barat yang belum membentuk Satgas Peningkatan ekonomi Daerah (PED).
Hal tersebut berdasarkan rilis laporan mingguan Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat, Senin (8/3/2021).
Selain Kota Resik, daerah lain yang dinilai Jawa Barat belum membentuk Satgas PED yakni Kota Cirebon, Depok, Kabupaten Tasikmalaya dan Bekasi. Komite menganalisa selama Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro II di Jawa Barat, aktivitas industri retail, barang dan jasa mengalami penurunan pada tanggal 28 Februari 2021, sebesar 8,00 persen dibanding pekan sebelumnya.
Aktivitas masyarakat pun, selama PPKM Mikro tidak mengalami lonjakan signifikan dalam kaitan mobilitas. Kecuali pada libur panjang tahun baru imlek, terdapat kenaikan pergerakan masyarakat pada wilayah toko bahan makanan dan apotik sebesar 11 persen, dibandingkan minggu sebelumnya.
Merespons hal tersebut, Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya H Ivan Dicksan mengungkapkan sebetulnya Pemkot sudah membentuk Satgas PED. Tim tersebut digabungkan dengan formasi yang sudah ada, yakni Satgas Penanganan Covid-19.
“Jadi Satgas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah (PED). Kami berpikir, daripada ada dua satgas lebih baik satu saja, dengan formasi pimpinan yang sama,” kata Ivan kepada Radar, Senin (8/3/2021).
Dia menjelaskan di dalam Satgas PED tersebut diketuai Plt Wali Kota Tasikmalaya dengan wakilnya dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Kemudian di Bidang Satgas, terdapat Ketua Harian Satgas Penangan Covid-19 yang pelaksananya Asda I, sementara di Bidang Satgas PED pelaksana harian dikoordinatori Asda II.
”Kan di sana linier, asisten daerah II membidangi pembangunan dan ekonomi. Pembentukan ini pun sudah ditandatangani Pak Plt wali kota sejak lama,” tutur dia.
“Namun saat saya cek tadi pagi, ternyata administrasi pembentukannya baru dikirim hari ini (kemarin, Red) ke Bandung, sehingga masuk daftar 5 daerah yang belum bentuk PED,” sambung Ivan.
Baca juga : Puluhan Nakes Kota Tasik Belum Divaksin
Sejatinya, Satgas PED secara konsep sudah bekerja dalam menginventarisasi kegiatan di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Di mana saja kegiatan dinas yang bisa diarahkan dalam upaya pemulihan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, termasuk pengembangan usaha masyarakat.
“Nah tinggal operasionalnya saja, Satgas secara konsep sudah bergerak. Namun, di sisi lain kegiatan-kegiatan pemerintah juga kan baru mulai, karena kemarin beberapa OPD ada yang baru dikukuhkan,” kata Ivan yang juga Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya.
Ivan menambahkan Pemkot juga memiliki program rutin yang ditaksir bisa berkontribusi dalam mendorong geliat ekonomi. Yakni Wira Usaha Baru (WUB) yang selama beberapa tahun terakhir bergulir, tahun ini kembali dilaksanakan untuk menggenjot ekonomi masyarakat kembali pulih.
“Itu juga kan sama intinya mendorong perekonomian. Kemudian, kegiatan pemerintah ketika diimplementasikan juga akan berefek ekonomi masyarakat berputar. Menjadi stimulan geliat ekonomi di daerah,” harap Ivan.
Di sisi lain, Kota Tasikmalaya berdasarkan hasil evaluasi Pemprov Jawa Barat, masih bertahan di zona orange. Sehingga pembatasan tidak seketat zona merah yang sebelumnya kembali dialami Kota Tasikmalaya.
Ia optimis meski Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berkebijakan melanjutkan PPKM Mikro, tidak akan terlalu berefek terhadap geliat ekonomi publik yang mulai merangkak naik.
“Insya allah semua akan mulai berjalan, asal semua pihak bersinergi mencegah penyebaran lebih luas lagi. Pak Gubernur juga sampaikan supaya vaksinasi kita dipercepat dalam rangka antisipasi,” ucapnya. (igi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: