Anggota Dewan Tak Jujur saat Vaksin, Begini Kata Dinkes Kota Tasik

Anggota Dewan Tak Jujur saat Vaksin, Begini Kata Dinkes Kota Tasik

INDIHIANG — Dinas KeA­sehatA­an Kota Tasikmalaya terus melakukan vaksinasi tahap dua kepada pelayanan publik, Kamis (4/3/2021). Tanpa pemeriksaan medis, penerima vaksin dituntut jujur tentang penyakit yang diderita.


Kemarin giliran anggota DPRD Kota Tasikmalaya bersama pegawai sekwan yang menjalani vaksinasi. Setelah dimintai keterangan, mereka langsung mendapat suntikan cairan pembentuk kekebalan tubuh dari Covid-10.

Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (P2P), dr Asep Hendra mengatakan pihaknya hanya melakukan pemeriksaan tekanan darah saja. Untuk identifikasi penyakit yang diderita cukup dari pengakuan peserta. “Alhamdulillah secara fisik semuanya sehat,” ujarnya.

Ada pun penyakit yang tidak direkomendasikan menjalani vaksinasi, di antaranya gagal ginjal, gagal jantung, auto imun, kelainan darah. Selain itu, ibu yang hamil pun tidak direkomendasikan untuk divaksin. “Itu penyakit-penyakit berat, jadi peserta tentu tahu dia menderitanya atau tidak,” katanya.

Baca juga : Pedagang Pasar di Kota Tasik Segera Divaksin Covid-19

Diakui dr Asep, vaksin ini memberikan efek samping kepada penerimanya. Jika saja peserta tidak jujur, maka bisa berisiko buruk bagi kesehatannya. “Maka dari itu harus jujur ketika memang punya penyakit-penyakit tertentu,” terangnya.

Saat ini pun, beberapa penerima vaksin mengalami gejala-gejala ringan. Ada yang memang merasa pegal-pegal sampai merasa ngantuk. “Sejauh ini gejala-gejala ringan dan tidak berisiko,” tuturnya.

Pada vaksinasi anggota DPRD dan pegawai sekwan, pihaknya menyiapkan 108 vaksin. Anggota DPRD yang pernah mengalami positif Covid-19 dan sembuh tidak ada pengecualian. “Dulu memang yang pernah positif enggak, tapi sekarang bisa divaksin,” ujarnya.

Salah satu anggota DPRD yang pernah terkonfirmasi positif Covid-19, Enan Suherlan dari Fraksi PAN mengatakan dirinya tbelum bisa menjalani vaksin. “Karena belum tiga bulan, jadi nanti nyusul divaksinnya,” kata dia menjelaskan.

Sementara itu, salah satu anggota DPRD yang menjalani vaksinasi yakni Sekretaris Komisi III DPRD H Wahid mengaku tidak merasakan perubahan setelah disuntik vaksin. “Paling jadi agak berkeringat saja, entah efek gerah atau memang efek divaksin,” kata Wahid menceritakan. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: