Keluhan Kualitas Beras Bantuan di Kota Tasik Terus Saja Muncul

Keluhan Kualitas Beras Bantuan di Kota Tasik Terus Saja Muncul

INDIHIANG — Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya berencana memanggil Dinas Sosial dan Bulog Subdivre Ciamis, untuk mengklarifikasi adanya aduan kualitas beras yang tidak layak.

Hal tersebut terungkap usai DPRD menerima audiensi dari sejumlah masyarakat yang mengeluhkan bantuan sosial dari program pemerintah pusat tersebut.

“Kami akan undang dinas terkait, atas adanya keluhan masyarakat dengan bukti beras yang tidak layak konsumsi. Sebab, kita tidak ingin hanya dengar keluhan sepihak saja, tapi harus dijelaskan terang benderang dari berbagai sumber,” kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Dede Muharam, usai menerima audiensi dari Laskar Duafa di Ruang Rapat Komisi, Selasa (2/3/2021).

Menurut Dede, bantuan pemerintah yang sejatinya merupakan kebijakan positif harus beriringan dengan output yang dihasilkan. Terutama, penerima bantuan yang notabene warga kurang mampu, bisa merasakan program sosial dengan bermanfaat.

“Bantuan Sosial Beras (BSB) ini harusnya menjadi nilai manfaat warga yang harus dibantu. Jangan sampai, program baik ini berimplikasi buruk di lapangan,” ujar politisi PKS tersebut.


Ketua Laskar Duafa Wahyu Wahyudin didampingi Koordinatornya Iwan Restiawan menjelaskan DPRD harus menindaklanjuti keluhannya. Di mana, sejumlah masyarakat mengeluhkan kualitas beras dari program BSB yang diterima tidak sesuai dengan harapan.

“Ini pun sudah kita adukan ke aparat penegak hukum. Kita tidak ingin menyeret siapa-siapa, tapi yang kita soal itu kenapa kualitas bantuan tidak sesuai juklak-juknis yang diatur kementerian,” tuturnya.

Menurut dia, Dinas Sosial di setiap daerah harusnya turut mengontrol pendistribusian program bantuan yang dilaksanakan Bulog. Sebab, keluhan tidak hanya muncul dari satu daerah, bahkan nyaris di Priangan Timur hampir terjadi keluhan serupa.

“Apa ini yang diinstruksikan Kemensos dan Bulog Pusat, membagikan beras bantuan dengan kualitas yang tidak baik. Itu yang kita pertanyakan semoga ke depan ada solusi yang sifatnya pencerahan bagi masyarakat,” papar Iwan. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: