Jumlah Wisman ke Bali Menurun 93 Persen
Reporter:
radi|
Selasa 02-03-2021,16:25 WIB
DENPASAR
— Dampak pandemi Covid-19 benar-benar memukul dunia pariwisata, khususnya Pulau
Dewata Bali. Bahkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat
kunjungan wisatawan mancanegara pada Januari 2021 turun 93,33 persen
dibandingkan Desember 2020.
“Kunjungan
wisman pada Januari 2021 turun 93,33 persen bila dibandingkan dengan bulan
Desember 2020. Sedangkan bila dibandingkan pada bulan Januari 2020 kedatangan
wisatawan mancanegara ke Bali pada bulan Januari 2021 turun 99,99 persen,” kata
Kepala BPS Provinsi Bali Hanif Yahya dalam siaran persnya secara virtual di
Denpasar, Bali, Senin (1/3).
Ia
mengatakan sebagian besar wisman pada bulan Januari 2021 masuk melalui pintu
laut (pelabuhan Tanjung Benoa dan Singaraja) yaitu sebanyak delapan kunjungan.
Sementara, wisman yang masuk melalui pintu udara (bandara udara I Gusti Ngurah
Rai) tercatat sebanyak dua kunjungan.
Sementara
itu, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada Januari 2021 turun
48,14 poin bila dibandingkan dengan bulan Januari 2020 yang mencapai 59,29
persen. Selain
itu, rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik pada hotel berbintang di
Bali bulan Januari 2021 tercatat 3,50 hari, dan meningkat 1,41 poin
dibandingkan dengan capaian bulan Desember 2020 yang tercatat 2,09 hari.
“TPK
bulan Januari 2021 hotel Non Bintang tercatat mencapai 6,70 persen, mengalami
kenaikan sebesar 1,36 poin dibandingkan bulan Desember 2020 yang tercatat
sebesar 5,34 persen. Sementara itu, rata-rata lama menginap tamu pada hotel non
bintang di bulan Januari 2021 tercatat sebesar 1,76 hari, naik 0,05 poin
dibandingkan bulan Desember 2020,” jelasnya.
Hanif
Yahya mengatakan untuk klasifikasi tamu yang menginap, rata-rata lama menginap
tamu asing di bulan Januari 2021 tercatat sebesar 5,92 hari lebih tinggi
dibandingkan rata-rata lama menginap tamu domestik sebesar 1,64 hari.
Pengumpulan
data tingkat penghunian kamar hotel bulan Januari 2021, dilakukan dengan cara
tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat dalam
tatanan kebiasaan baru seperti penggunaan APD, jaga jarak dan mencuci tangan.
“Sebagai
akibat dari menurunnya usaha akomodasi dan hotel pada tingkatan yang cukup
dalam, maka data yang berhasil dikumpulkan terbatas hanya berasal dari beberapa
hotel yang masih beroperasi,” ucapnya. (ant/fin/red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: