KTC: Ekonomi Lesu, Jangan Ada Warga Kota Tasik Tak Makan, yang Lain Hiburan
Reporter:
syindi|
Sabtu 27-02-2021,10:30 WIB
TAWANG — Di masa pandemi Covid-19 ini, ekonomi masyarakat melesu baik di kalangan menengah ke atas atau pun ke bawah. Untuk bisa tetap bertahan, perlu adanya rasa saling peduli antar sesama.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Kita Tasikmalaya Community (KTC) Ana Emilia, dia mengatakan kesenjangan ekonomi bukanlah sebuah dongeng. Terlebih saat pandemi ini, di mana kestabilan ekonomi masyarakat terganggu.
“Di satu sisi ada warga yang sulit mencukupi kebutuhan sehari-hari, tapi di sisi lain ada juga yang masih punya uang lebih untuk hiburan,” ujarnya kepada Radar, Jumat (26/2/2021).
Kesenjangan tersebut, bukan berarti harus menimbulkan kerenggangan antara si kaya dan si miskin. Justru harus bisa memicu kepedulian untuk saling membantu.
“Karena bagaimana pun kita hidup berdampingan dengan masyarakat lain, jadi tentu harus bisa saling membantu,” katanya.
Maka dari itu, dia dan rekan-rekannya di KTC mengajak para dermawan untuk menyisihkan rezekin. Setiap hari Jumat, bantuan berupa nasi kotak dibagikan kepada warga yang membutuhkan.
”Mudah-mudahan setiap Jumat bisa memberikan keberkahan baik kepada yang diberi maupun kepada dermawan yang mau menyisihkan rezeki,” terangnya.
Gerakan sosial itu sudah dilakukan KTC sejak awal tahun 2021 ini. Setiap Jumat lebih dari 100 nasi kotak yang dibagikan kepada warga. “Jumlahnya tidak tetap, karena kita ajak rekan-rekan kita untuk berbagai semampunya,” ujarnya.
Saat ini, mungkin warga masih punya kemampuan untuk membeli kebutuhan pangan. Namun bukan berarti bantuan nasi kotak tersebut tidak bisa bermanfaat. “Uang untuk pangan bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lainnya,” terangnya.
Sehingga gerakan berbagi nasi ini, menurutnya bukan hanya membantu warga dalam hal pangan saja. Namun juga untuk beberapa kepentingan lainnya. “Bisa dialokasikan untuk pendidikan, atau kebutuhan dasar lainnya,” terangnya.
Anna berharap ke depannya semakin banyak dermawan yang punya kepedulian untuk berbagi. Karena tidak menutup kemungkinan masih ada warga yang kesulitan hanya untuk makan.
“Jangan sampai ada warga yang tidak makan, sementara kita masih berkecukupan,” ungkap dia. (rga)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: