Vaksin Covid-19 untuk Pelayan Publik di Garut Tekor

Vaksin Covid-19 untuk Pelayan Publik di Garut Tekor

TAROGONG KIDUL — Dinas Kesehatan Kabupaten Garut memastikan vaksin Covid-19 yang diperuntukan bagi pelayan publik jumlahnya masih kurang.

“Sekarang baru menerima 3.000 vial vaksin Covid-19. Jumlah ini hanya bisa untuk 15 ribu pelayan publik,” ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani saat dihubungi wartawan, Kamis (25/2/2021).

Leli menerangkan target vaksinasi untuk pelayan publik mencapai 172 ribu orang. Vaksin yang baru datang itu tidak akan mencukupi target vaksinasi. “Masih jauh, belum mencapai target jumlah vaksin yang dikirim tahap dua ini,” ujarnya.

Kendati demikian, Leli memastikan seluruh pelayan publik mendapat jatah vaksinasi. Namun, ia belum mengetahui waktu pengiriman distribusi selanjutnya. “Ini kan baru termin pertama pelayanan publik,” katanya.

Terkait pelaksanaan vaksinasi untuk pelayan publik, Leli mengatakan masih melakukan persiapan. Kemungkinan, vaksinasi kepada pelayan publik baru akan dilakukan awal Maret atau pekan depan.

Saat ini, pihaknya masih fokus melakukan vaksinasi kepada tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Garut. Sebab, belum semua nakes menjalani vaksinasi.  “Untuk nakes memang belum selesai, mudah-mudahan minggu ini selesai,” katanya.

Ia menyebutkan nakes yang telah menjalani suntikan pertama vaksin mencapai 90 persen. Sementara untuk suntikan kedua sudah 38 persen. Meski vaksinasi kepada nakes belum sepenuhnya selesai, pelaksanaan vaksinasi kepada pelayan publik akan dilakukan secara simultan.

Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman berharap vaksinasi Covid-19 bisa diterima dan disambut baik masyarakat seiring berjalannya waktu. Sebab, ia mengakui masih ada masyarakat Garut yang tak mau divaksin.

“Tapi jangan kecil hati. Dulu juga terhadap vaksin-vaksin sebelum Covid kita kan biasa melakukan vaksin BCG (bacillus calmette—guérin), campak itu tidak menerima semuanya masyarakat. Jadi pengalaman kita itu mereka tidak semua, tetapi kenyataannya ketika kita lakukan vaksin kita lakukan edukasi ternyata bisa hampir 98 persen,” terangnya. (yna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: