INNALILLAHI.. Perkantoran di Ciamis "Dikepung" Pasien Covid-19

INNALILLAHI.. Perkantoran di Ciamis

CIAMIS — Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Ciamis semakin masif. Bahkan sekarang muncul klaster-klaster perkantoran pemerintah yang menjadi penyebaran virus corona di wilayah Tatar Galuh.

Klaster perkantoran yang berada di Ciamis mulai dari Samsat Ciamis, puskesmas-pukesmas, Disdik, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) bahkan beberapa desa di Kabupaten Ciamis. Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabuapten Ciamis H Tatang kepada Radar, Kamis (25/2/2021).

“Memang diakui banyak kalster Covid-19 di perkantoran-perkantoran. Kita terus dan sedang melakukan koordinasi, mengadakan rapat-rapat bersama kepala SKPD untuk meningkatkan protokol kesehata.

Termasuk juga mengimplementasikan memakai maker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M),” ujarnya, menejelaskan.

Selain itu, kata dia, Bupati Ciamis Dr H Herdiat Sunarya untuk kedua kalinya mengeluarkan instruksi terkait larangan pergi keluar daerah. Kemudian menjaga dan memperketat protokol kesehatan di perkantoran dan masyarakat umum.

“Itulah upaya yang kami lakukan serta pembinaan kepada ASN dalam hal pencegahan Covid-19,” katanya.

Kata dia, berdasarkan instruksi Menteri Dalam Negeri No 4 Tahun 2021 terkait PPKM Mikro bahwa perkantoran harus diisi 50 persen dan sisanya bekerja di rumah. Sehingga pelayanan kepada masyarakat tidak terputus, tapi tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Kami meminta semuanya meningkatkan disiplin, kalau masih terpapar berarti kurang disiplin dalam menerapkan prokes,” ujarnya. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis dr Bayu Yudiawan mengatakan, memang benar ada beberapa perkantoran di Ciamis yang menjadi klaster penyebaran Covid-19.

“Contohnya di Dinas Pendikan ada 23 orang dinyatakan positif Covid-19. Untuk penyebab adanya klaster perkantoran itu, kondisi ruangannya tertutup kurang pencahayaan dan memakai AC,” ujarnya, menjelaskan.

Bayu menyampaikan awal mulanya ada klaster di Dinas Pendidikan karena satu pegawai mengeluhkan hilang indra penciuman. Setelah itu dilakukan swab test dan hasilnya positif. Kemudian dilakukan tracking dan akhirnya ditemukan 23 terpapar Covid-19. (isr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: