Pemkot Tasik Pertahankan Jalan Batu Andesit, Lebih Gengsi..

Pemkot Tasik Pertahankan Jalan Batu Andesit, Lebih Gengsi..

CIHIDEUNG — Sikap Pemerintah Kota Tasikmalaya yang memilih pertahankan batu andesit dipandang kebijakan yang dipaksakan. Padahal, banyak kepentingan masyarakat yang dikorbankan hanya karena keberadaan andesit itu.

Pengamat Politik dan Pemerintahan Tasikmalaya, Asep M Tamam menilai mustahil jika Pemkot punya penilaian andesit layak dipertahankan. Karena bukan hal yang sulit untuk memahami minimnya manfaat dari andesit. “Tidak mungkin kalau tidak paham,” ujarnya kepada Radar, Kamis (25/2/2021).

Keteguhan untuk mempertahankan area andesit, menurutnya lebih karena gengsi.

Karena bagaimana pun area andesit itu baru beberapa tahun dibangun pemerintah. “Terlihat lebih karena gengsi ketika baru dibangun harus dibongkar lagi,” katanya.

Sebagai lembaga yang melayani masyarakat tentunya pemerintah harus mendengar aspirasi masyarakat. Sejauh ini masyarakat banyak yang mengeluhkan ketika andesit tersebut rusak. “Tidak perlu gengsi, kalau memang lebih baik dibongkar ya bongkar,” katanya.

Bukan hanya ketika rusak saja, dalam kondisi tidak rusak pun andesit tidak memberikan kenyamanan kepada pengendara. Karena permukaan nya tidak sejajar dengan jalur lalu lintas yang diaspal.

Asep Tamam menyoroti banyak hal yang dikorbankan pasca adanya andesit di kawasan itu. Selain kenyamanan pengendara, pemerintah juga harus mengeluarkan anggaran untuk membuka akses baru di depan eks Pemkab. “Sekarang jalur itu kembali ditutup, kenapa tidak andesit saja yang ditutup,” tuturnya.

Selain itu, nilai estetikanya pun tidak begitu menonjol bahkan cenderung kurang bagus. Karena keberadaan andesit membuat lingkungan masjid agung menjadi lebih pengap.

“Justru malah jadi kurang bagus menurut saya,” ujar pria yang juga seniman kaligrafi itu.

Sebelumnya, Plt Wali Kota Tasikmalaya H M Yusuf mengatakan area andesit itu akan menunjang rencananya untuk menata jalur HZ Mustofa. Serupa dengan posisi Taman Kota yang mempercantik kawasan pusat kota. “Tahun depan kan kita ada penataan HZ, kayaknya harus kita pertahankan,” ungkapnya, Rabu (24/2/2021). (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: