Gara-gara Akun Palsu di Facebook Dua Wanita Saling Baku Hantam

Gara-gara Akun Palsu di Facebook Dua Wanita Saling Baku Hantam

SAMARINDA — Hati-hati jika bermain media sosial, terlebih lagi saat ini sering muncul kasus akun palsu yang mengatasnamakan seseorang dan membuat kegaduhan. 


Seperti yang baru-baru ini terjadi dengan dua orang wanita di Samarinda Kalimantan Timur, yang saling baku hantam karena status di media sosial.    

Beruntung berkat gerak cepat Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Kelurahan Pelita Kecamatan Samarinda Ilir, kasus perkelahian kedua wanita itu berhasil diselesaikan dan tidak berbuntut panjang.  

Berdasarkan data yang di himpun di lapangan, awalnya anggota FKPM mendapat informasi bahwa dua wanita masing-masing berinisial AS (30) dan BN (65) sedang beradu mulut bahkan saling adu fisik karena tatus di media sosial facebook.   

 “Mendapati itu, kami langsung amankan kedua wanita dan dibawa ke kantor FKPM untuk dimintai keterangan dan dilakukan mediasi,” ujar ketua FKPM Pelita Marno Mukti kepada wartawan, Minggu (21/2).   

 Dari keterangan dua wanita tersebut, kata Mukti, diketahui keributan dipicu lantaran akun palsu Facebook yang sengaja mengadu domba keduanya. Kejadian bermula saat AS menerima pesan dari akun palsu di Facebook yang mengaku-ngaku sebagai anak dari BN. Dalam pesan itu, pemilik akun palsu menyebutkan bahwa suami AS telah menghamili anak orang.    

 Tak terima dengan pernyataan pesan tersebut, AS yang telah mengetahui alamat kediaman anak BN pun langsung mendatanginya. Setibanya di lokasi yang dituju, AS langsung bertemu dengan BN yang sedang menjaga warung.   

 "Jadi setibanya di sana, AS langsung meminta nomor telepon anak BN yang disangka merupakan pemilik akun palsu itu. Namun BN bersikeras tidak mau memberikan nomor anaknya yang dipinta,” ujar Marno  lagi.

Permintaan tak dituruti, AS pun emosi dan menarik baju dan rambut BN. Tak terima diperlakukan kasar, BN spontan langsung melayangkan kedua tangannya berkali-kali ke arah wajah AS.   

 Keributan dan baku hantam pun tak terelakkan hingga anggota FKPM tiba di lokasi untuk mengamankan. Setelah ditelusuri anggota FKPM, ternyata akun Facebook yang mengirim pesan ke AS merupakan akun palsu yang mengaku sebagai anak BN.   

"Anak BN tidak mengakui akun tersebut miliknya, dan dari hasil mediasi, keduanya kamu sarankan untuk berdamai. Namun, jika masih ada pihak yang keberatan, kami arahkan melapor secara resmi ke polisi," tambah Marno Mukti.   

Mendapati kasus tersebut, Marno Mukti mengimbau kepada masyarakat Samarinda agar tidak terpengaruh oleh akun di media sosial. "Lebih bijak lagi dalam menggunakan media sosial, jangan mudah percaya dan terprovokasi,” tutup Marno Mukti. (sapos/red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: