Santri Positif Terus Nambah, RS Purbaratu Kota Tasik jadi Ruang Isolasi

Santri Positif Terus Nambah, RS Purbaratu Kota Tasik jadi Ruang Isolasi

TAWANG — Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya masih mencatat ada penambahan kasus positif di klaster pesantren yang baru, Rabu (17/2/2021). Penambahan juga masih terjadi dari kontak erat pasien positif lainnya. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat mengatakan ada tiga penambahan santri yang positif. Saat ini, dia sudah ditangani di ruang isolasi RSUD dr Soekardjo. “Iya, masih ada tambahan tiga lagi,” ungkapnya kepada Radar, kemarin. Pihaknya berharap tidak ada lagi penambahan pasien positif yang signifikan. Bukan hanya dari pesantren, tapi dari klaster lainnya mengingat sarana isolasi sudah benar-benar full. “Hotel Crown dan RS Dewi Sartika sekarang sudah penuh,” ujarnya. Di RSUD dr Soekardjo, kata Uus, memang ketersediaan ruang isolasi masih ada. Namun, itu diprioritaskan untuk pasien bergejala sedang sampai berat. “Untuk yang tanpa gejala kita tempatkan di sarana di luar RSUD,” katanya. Sudah sejak lama Dinkes mempersiapkan RS Purbaratu sebagai alternatif sarana isolasi. Tetapi, sampai kemarin masih ada kendala perihal kelengkapan administrasi. “Kita enggak mau jadi masalah di pertengahan, jadi kita selesaikan dulu,” terangnya. Uus berharap RS Purbaratu bisa segera digunakan untuk ruang isolasi. Pihaknya perlu mengantisipasi ketika ada penambahan pasien tanpa gejala tambahan. “Lumayan kalau sudah bisa digunakan, kapasitas di sana bisa sekitar 60-an dan kalau dimaksimalkan bisa sampai 100,” tuturnya. Terpisah, Kabid Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Asep Hendra menjelaskan bahwa semua sampel swab warga pesantren sudah diambil. Penambahan tiga pasien positif yang baru keluar hasilnya diperiksa secara terpisah. “Sebelumnya mereka sudah dirawat di RSUD dr Soekardjo, jadi untuk warga pesantren sudah selesai,” katanya. Disinggung adakah tracing ke warga di lingkungan pesantren, hal itu sudah diupayakan petugas. Akan tetapi, sejauh ini tidak ada yang mengaku pernah berinteraksi dengan warga pesantren. “Mudah-mudahan memang tidak ada yang interaksi,” pungkasnya. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: