Pasien Positif Covid-19 Membludak, Ruang Isolasi di Kota Tasik Keteteran

Pasien Positif Covid-19 Membludak, Ruang Isolasi di Kota Tasik Keteteran

TASIK - Dengan munculnya klaster pesantren baru, jumlah pasien aktif Covid-19 di Kota Tasikmalaya otomatis melonjak. Ketersediaan ruang isolasi pun terancam kembali overload. Hal itu diakui Kabid Pemberantasan dan Pencegahan (P2P) Dinkes Kota Tasikmalaya dr Asep Hendra. Meski untuk sementara ketersediaan ruangan isolasi seperti di Hotel Crown, RS Dewi Sartika, RSUD dr Soekardjo, RS TMC, RS Permata Bunda dan RS Jasa Kartini masih aman walau terbatas. “Masih ada, tapi nyaris penuh,” ujarnya kepada Radar, Selasa (16/2/2021). Dalam penanganan Covid-19, yang menjadi prioritas adalah pasien dengan gejala atau penyakit bawaan. Ketersediaan ruang isolasi di RSUD masih cukup terkendali. “Untuk gejala sedang dan berat di RSUD dr Soekardjo dan saat ini keterisiannya di angka 70-75 persen, jadi masih ada cukup,” kata dia. Pihaknya berharap tidak ada lagi lonjakan pasien positif, baik dari klaster pesantren, keluarga dan yang lainnya. Selain demi kesehatan masyarakat, juga agar pengendalian Covid-19 bisa lebih optimal. “Kami tidak bosan-bosannya mengingatkan warga untuk menerapkan protokol kesehatan,” terangnya. Di Kota Tasikmalaya sudah beberapa kali terjadi lonjakan pasien positif. Selain klaster pesantren, penularan di lingkungan keluarga pun cukup mendominasi penambahan pasien. Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya sempat kewalahan, karena beberapa saat ledakan pasien membuat fasilitas isolasi overload. Sampai akhirnya Rusunawa Unsil pun dijadikan sebagai sarana isolasi bagi pasien yang tidak bergejala. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya hingga Selasa pagi (16/2/2021) tercatat total ada 3.913, sudah mendekati angka 4.000. Ada pun pasien yang berstatus aktif ada di angka 779 orang dan masih menjalani isolasi baik mandiri maupun terpusat. Sedangkan 779 kasus aktif tersebut berdomisili di 62 kelurahan yang tersebar di 10 kecamatan di Kota Tasikmalaya. Dengan perhitungan tersebut, sampai kemarin hanya ada tujuh kelurahan saja yang tidak ditemukan adanya pasien aktif. DIPULANGKAN Ratusan santri yang dinyatakan negatif Covid-19 di salah satu pondok pesantren (ponpes) di wilayah Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya dipulangkan, Selasa (16/2/2021). Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (dinkes) Kota Tasikmalaya, Asep Hendra Hendriana mengatakan jumlah santri yang dipulangkan sebanyak 549 orang. “Pemulangan para santri yang negatif dilakukan secara bertahap. Mereka dijemput oleh keluarganya,” ujar Asep kepada Radar, kemarin. Ratusan santri negatif Covid-19 yang pulang, disarankan tetap harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari di rumahnya masing-masing dan tidak boleh beraktivitas atau kontak erat dengan anggota keluarganya. “Santri yang negatif kan kontak erat karena mereka masih dalam satu lingkungan di pesantren. Ketika pulang pun harus isolasi 14 hari dan cek PCR kembali,” kata dia. Dia menambahkan dari pemeriksaan swab PCR pada 8 Februari 2021, hasilnya diperoleh pada 14 Februari lalu, ada jeda waktu selama satu peA­kan dan para santri ini masih berA­ada di dalam satu tempat. DikhaA­watirkan, pihaknya ada penuA­laran virus maka diharusA­kan untuk isolasi mandiri di ruA­mahA­nya masing-masing, kaA­rena statusnya kontak erat. “Untuk isolasi di pesantrennya kami upayakan dalam satu kamar itu diisi oleh empat sampai lima santri. Sehingga nanti yang negatifnya dan belum dievakuasi dibagi beberapa ruang tempat tidur sehingga potensi berkerumunnya rendah,” ujarnya menambahkan. Sementara itu informasi yang beredar di lapangan, santri ponpes tersebut hasil pemeriksaan Swab PCR dinyatakan negatif yang dipulangkan 549 orang. Dari 549 orang yang negatif Covid-19 dan dipulangkan itu terdiri dari laki-laki 269 orang dan perempuan 280 orang. Adapun hasil Swab PCR dinyatakan positif Covid-19 dan melaksanakan isolasi di lokasi ponpes sebanyak 158 orang terdiri dari laki-laki 68 orang, perempuan 90 orang dan guru 16 orang. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: