PPPK Guru Dibutuhkan Hingga 1 Juta Orang

PPPK Guru Dibutuhkan Hingga 1 Juta Orang

SORONG — Pemerintah membuka seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) bagi guru honorer hingga satu juta orang. Tanpa batasan usia. Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan pembukaan seleksi PPPK ini merupakan upaya pemerintah untuk menyelesaikan masalah kekurangan guru dan kesejahteraan guru honorer di berbagai daerah. ”Kita berikan kesempatan yang adil dan demokratis bagi semua guru honorer untuk bisa menjadi PPPK,” ujar dia saat berdiskusi dengan warga sekolah di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kabupaten Sorong. Menurut dia, status PPPK dan PNS sama-sama aparatur sipil negara (ASN) berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014. ”Gaji dan tunjangan PPPK sama dengan PNS. Uang yang diterima tiap bulan itu akan sama. Semoga tidak lagi ada mispersepsi,” tegas Mendikbud. Untuk menjaga kualitas guru, dia menggarisbawahi bahwa PPPK tetap harus melalui proses seleksi, bukan berdasarkan rekomendasi maupun pertimbangan lama mengajar. ”Undang-undang tidak memperbolehkan kita mengangkat PPPK dan PNS tanpa seleksi,” tegasnya. Bagi guru honorer yang belum dinyatakan lulus seleksi tahun ini, Mendikbud meminta untuk tidak berkecil hati. Guru diberikan kesempatan mengikuti tes PPPK ini sampai tiga kali. Bahkan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan akan mempersiapkan materi-materi pembelajaran sehingga guru dapat belajar secara mandiri. Mendikbud menyebut masih banyak pemerintah daerah (pemda) yang belum mengajukan formasi guru PPPK. ”Masih banyak sekali dinas-dinas yang belum mengajukan formasi. Saya menghimbau agar jangan ragu mengajukan formasi,” kata dia. ”Anggaran seleksi dan gaji sudah disediakan pemerintah pusat. Bukan diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD),” urai dia. Dia menegaskan pemerintah hanya akan mengangkat guru honorer yang lolos seleksi PPPK. ”Kita buka sampai satu juta. Tapi kalau yang lolos seleksi cuma 100.000, ya 100.000 saja yang kita angkat menjadi PPPK. Tidak akan ada kompromi untuk kualitas pendidikan bagi anak-anak kita,” tandas Nadiem. (Kemendikbud/lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: