Tabungan Siswa Tak Bisa Diambil, Orang Tua Murid Datangi Sekolah
Radartasik, PANGANDARAN – Sejumlah orang tua murid mendatangi SD Negeri 1 Parigi. Mereka meminta pertanggungjawaban pihak sekolah terkait tabungan siswa yang tak kunjung dibagikan.
Salah satu orang tua murid, Joni, mengeluhkan tabungan milik anaknya yang tidak bisa diambil.
“Anak saya sudah lulus dari sekolah ini (SD Negeri 1 Parigi, Red). Sewaktu mau mengambil tabungan selama enam tahun menabung, tidak bisa diambil,” ungkapnya kepada wartawan usai pertemuan dengan pihak sekolah, Kamis (16/6/2022).
Menurutnya, pihak sekolah tidak memberikan alasan yang logis kepada para wali murid terkait alasan tidak bisa mengambil uang tabungan tersebut. “Karena keluhan tabungan mandeg bukan hanya saya, tetapi angkatan lain juga,” bebernya.
Saat ditanyakan ke pihak sekolah, mereka hanya ada Rp 40 juta untuk dibagikan ke kelas 6. Sementara total tabungan Rp 244 juta. “Tidak ada tindak lanjut dari pihak sekolah soal tabungan. Kami sebagai wali murid meminta pertanggungjawaban sekolah,” ucapnya.
Joni mengatakan, belum ada janji dari pihak sekolah untuk melunasi uang tabungan siswa. “Meskipun tabungan anak saya hanya Rp 10 juta, dulu janjinya kalau lulus mau diberikan. Sedangkan sekarang mau melanjutkan ke jenjang SMP,” ungkapnya.
Wali orang tua murid lainnya Nunung mengatakan, fenomena tabungan mandeg atau tertahan bukan hanya satu sampai tiga tahun kebelakang. “Kepercayaan orang tua kepada guru hilang saat tabungan secara tertulis selesai, namun tabungannya tidak diberikan,” keluhnya.
Dikonfirmasi terkait itu, Kepala SD Negeri 1 Parigi Awang mengatakan tabungan sekolah disimpan di Koperasi HPK Parigi. “Uang tabungan sekolah yang ada di Koperasi HPK Parigi ada sekitar Rp 555 juta-an. Betul sementara uang tabungan kelas 6 ada Rp 244 juta,” ucapnya.
Menurutnya, pihak sekolah sudah berupaya untuk menagih ke pihak koperasi terkait tabungan siswa yang tidak bisa diambil. “Kami sudah berupaya ke koperasi dan belum ada realisasi. Saya terima semua aspirasi wali murid,” ucapnya.
Namun pihak sekolah sudah beraudiensi dengan para wali murid yang meminta hak anak mereka dikembalikan. “Doakan saja, mudah-mudahan bisa cepat diselesaikan,” tuturnya. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: