RI Butuh Lebih Banyak Pendidikan Berkualitas
Editor:
andriansyah|
Senin 18-04-2022,07:40 WIB
radartasik.com, JAKARTA, RADSIK - Butuh peran pendidikan tinggi (PT) dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul dan inovatif. Karena itu, di tengah masih cukup banyaknya tantangan nasional, Indonesia tertuntut untuk terus dapat mengembangkan kualitas pendidikan tinggi.
Plt Dirjen Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek RI Prof Ir Nizam PhD mengatakan, beberapa tantangan yang dihadapi negara saat ini adalah kesenjangan dan ketergantungan impor.
”Untuk lepas status negara yang berpenghasilan menengah menjadi negara berpenghasilan tinggi, tidak ada cara lain selain transformasi ekonomi yang berbasis inovasi,” kata Nizam, Rabu (13/4/2022).
Dia menyatakan, Indonesia tidak bisa berkembang kalau terus menerus mengandalkan buruh murah dan sumber daya alam saja. Inovasi-inovasi harus terus didorong melalui peran penting perguruan tinggi. Secara jumlah, sebetulnya PT di Indonesia sudah cukup banyak.
”Jika dibandingkan dengan Tiongkok, jumlah PT di Indonesia hampir dua kalinya. Yaitu sebanyak 4.593 di tahun 2020, sedangkan Tiongkok ada di kisaran 2.500,” jelas guru besar Teknik Sipil UGM itu.
Namun, PT di Tiongkok sudah berskala besar. Mampu menaungi lebih banyak mahasiswa. ”Di sana jumlahnya puluhan juta mahasiswa. Kalau di Indonesia, data terbaru 2022 ini mahasiswanya masih mendekati 9 juta orang,” paparnya.
Nah, kalau PT masih berskala kecil maka efisiensinya menjadi kurang. Perbaikan kualitas juga sulit dilakukan. PT kecil mesti dorong untuk merger supaya bisa lebih besar. Nizam menyebut, dalam dua tahun terakhir, data menunjukkan ada sekitar 100 PT swasta kecil yang sudah melakukan merger.
Kemendikbudristek juga menyediakan insentif untuk membantu proses merger. Insentif itu salah satunya untuk biaya mengurus legalitas hukum. ‘’Dengan skala yang lebih besar, PT akan lebih mudah untuk memperbaiki kualitasnya,’’ ungkapnya.
Selain pemerataan kualitas PT, Nizam juga menampik ada permasalahan akses PT yang belum merata. Hal itu juga masih jadi PR besar dunia pendidikan tinggi saat ini. ”Tapi, kita perlu akui juga prestasi dunia pendidikan. Di bidang publikasi jurnal internasional, Indonesia saat ini tertinggi di ASEAN. Untuk jumlah startup, kita juga kedua di Asia setelah India,” tegasnya. (jpc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: