Mudik Lebaran 2022, Sebanyak 85,5 Juta Pemudik Akan Gunakan Jalur Darat, Jalan Tol Ini Diprediksi Padat
Editor:
usep saeffulloh|
Jumat 15-04-2022,13:00 WIB
Radartasik.com, Survei Balitbanghub menjelaskan bahwa sekitar 47 persen dari 85,5 juta orang diprediksi akan melakukan mudik akan menggunakan jalur darat, baik kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) maupun angkutan darat (bus, angkutan penyeberangan, dan lain-lain).
Sedangkan
jalur mudik Bekasi-Semarang dan Merak-Bakauheni diprediksi akan mengalami kepadatan pada saat arus
mudik Lebaran 2022 ini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi secara intensif dengan Korlantas Polri,
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), terkait dengan penyiapan skenario pengaturan rekayasa lalu lintas.
Menurutnya, sektor darat menjadi titik krusial dari penanganan kelancaran arus
mudik dan balik
lebaran.
Kemenhub kata Budi, telah memberikan diskresi kepada Korlantas Polri untuk menetapkan skenario rekayasa lalu lintas, seperti system satu arah (
one way),
contra flow, ganjil genap, dan sebagainya, sesuai dengan kondisi kepadatan di lapangan.
"Pengawasan dan pengendalian dilakukan dengan humanis dan persuasif, karena sesuai arahan Presiden kita tidak akan melakukan penyekatan dan putar balik,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis 14 April 2022.
Budi menyebut akan terus meningkatkan koordinasi dan sosialisasi kebijakan
mudik tahun 2022.
Termasuk Korlantas Polri dan Pemerintah Daerah, untuk memastikan ada kesamaan persepsi terkait syarat perjalanan, pengendalian lalu lintas, dan kebijakan lainnya.
’’Nanti kami akan lakukan rakor di Jabar dan Jateng yang diprediksi akan terjadi pergerakan yang masif karena menjadi daerah tujuan utama para pemudik,” ungkapnya.
Di sisi lain, Budi juga menyampaikan sejumlah imbauan kepada masyarakat, diantaranya yaitu, melakukan vaksinasi booster untuk menjaga kesehatan sendiri maupun kesehatan keluarga yang akan dikunjungi, serta mengimabu masyarakat untuk tidak
mudik menggunakan sepeda motor karena membahayakan keselamatan.
Siapkan One Way dan Ganjil Genap Bersamaan
Skema pengaturan lalu lintas saat
mudik Lebaran 2022 terus dimatangkan pemerintah. Salah satunya dengan menyiapkan rekayasa lalu lintas di tol Trans-Jawa.
Ada dua strategi yang bakal diterapkan. Yakni, jalur satu arah (one way) dan ganjil-genap nopol kendaraan.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Firman Shantyabudi mengungkapkan, pihaknya akan menerapkan one way dan ganjil-genap di jalan tol secara bersamaan.
Kebijakan itu diambil atas dasar kajian Polri bersama para ahli di bidang lalu lintas dan angkutan jalan.
Kajian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa arus lalu lintas di jalan tol akan meningkat tajam pada masa
mudik.
Peningkatannya mencapai 47 persen atau sekitar 200 ribu kendaraan yang
mudik dalam waktu hampir bersamaan.
Jika skenario itu benar-benar terjadi, Firman Shantyabudi memprediksi arus lalu lintas tidak akan bergerak.
”Sehingga dibutuhkan manajemen kapasitas jalan. Yang paling sederhana itu menambah satu lajur atau yang kita kenal dengan contraflow. Jika nanti masih kurang (tetap padat, Red), maka kita akan melakukan one way dari arah Jakarta menuju timur,’’ jelas Firman Shantyabudi Rabu 13 April 2022.
Jika one way diterapkan, otomatis masyarakat yang akan menuju ke barat atau ke arah Jakarta tidak dapat masuk ke jalan tol.
Untuk menghindari kebingungan, kemacetan, dan pemborosan bahan bakar, Firman Shantyabudi mengimbau agar pemudik memperhatikan betul jadwal pemberlakuan one way.
”Kapan dimulai, kapan diakhiri, sehingga bisa mengenali kapan jalan tol tidak bisa dipakai,” jelasnya.
Sistem one way itu akan diberlakukan bersamaan dengan ganjil-genap. Firman Shantyabudi mengimbau agar para pemudik memperhatikan nopol kendaraan masing-masing. Dengan begitu, pemilik kendaraan mengetahui kapan bisa menggunakan jalan tol.
”Besar harapan kami, masyarakat mengikuti arahan petugas di lapangan,” katanya, mengutip Jawa Pos, Kamis 14 April 2022.
Aturan teknis rekayasa lalu lintas itu dituangkan dalam surat keputusan bersama (SKB) yang ditandatangani Dirjen Perhubungan Darat
Kemenhub, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, dan Kepala Korps Lalu Lintas Polri
Sesuai hasil pembahasan bersama, waktu pelaksanaan rekayasa lalu lintas dibagi menjadi dua periode. Pertama, H-4 hingga H-1
Lebaran untuk arus
mudik dari Jakarta ke arah timur. Kedua, H+3 hingga H+5 untuk arus balik ke arah barat atau menuju Jakarta.
Petugas gabungan yang dipimpin Korlantas Polri akan menerapkan strategi one way dan contraflow sesuai dengan kondisi kepadatan lalu lintas di lapangan. (JawaPos / Disway)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: