Perkuat Literasi Digital Guru

Perkuat Literasi Digital Guru

radartasik.com, TASIK, RADSIK - Era kemajuan teknologi informasi yang pesat, membuat dunia pendidikan berkembang cepat. Oleh karenanya, guru dituntut mampu mencapai keberhasilan pembelajaran, berinovasi, dan memiliki keterampilan menggunakan teknologi dan media informasi.


Untuk itu, Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya bersama Universitas Pendidikan Indonesia mengadakan Workshop Implementasi Virtual Community Digital Learning Nusantara (VCDLN) bagi guru SMA/SMK/SLB di Kabupaten Tasikmalaya secara daring, Sabtu-Minggu (9-10/4/2022).

Kepala KCD Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya Dr Abur Mustikawanto MEd mengatakan, penguatan literasi digital bagi guru di era modern ini perlu dilakukan, salah satu wujudnya dengan mengikuti workshop implementasi VCDLN. Tujuannya agar mereka memiliki kemampuan dalam pengetahuan dan keterampilan menggunakan perangkat digital seperti smartphone, PC atau laptop.

Serta dapat mengoperasikan aplikasi pendukung tersebut dalam memanfaatkan dan membuat media pembelajaran berbasis teknologi. Dengan begitu, berguna untuk meningkatkan kemampuan para guru di bidang TIK dan editing media pembelajaran praktis.

“Supaya guru memiliki kemampuan dalam memanfaatkan media digital perlu adanya penguatan literasi digital. Salah satunya mereka diikutsertakan workshop dari UPI dalam implementasi VCDLN,” katanya kepada Radar, Minggu (10/4/2022).

Dengan harapan, dapat membantu guru dalam merancang pembelajaran yang berkualitas dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Artinya, sambung Abur, dengan guru memiliki kemampuan dalam memanfaatkan media digital, supaya untuk meningkatkan profesionalitasnya. Lebih pada memudahkan layanan pembelajaran jarak jauh (PJJ) kepada siswa, baik ada pandemi Covid-19 ataupun tidak ada.

“Inovasi dan kreativitas guru bisa lewat dari teknologi e-learning. Sebab, platform pendidikan berbasis teknologi yang mampu mempersiapkan generasi penerus dalam menjawab tantangan zaman yang akan datang,” katanya.

Dalam workshop VCDLN ini bagaimana meningkatkan kapasitas guru mulai dari pemahaman kebijakan TV digital, best practice, produksi video, publik speaking dan produksi iklan. “Lalu mengenal database VCDLN dan alur kerja VCDLN,” ujarnya.

Program ini nantinya juga tidak hanya untuk mengantisipasi era pandemi saja akan tetapi bisa digunakan seterusnya. “Pembelajaran ini bisa digunakan untuk pembelajaran yang bersifat blended learning/campuran secara bergantian,” katanya.

Selain itu, setiap media pembelajaran nantinya bisa didaftarkan ke hak cipta pembelajaran dibantu oleh UPI. “Nantinya bisa digunakan oleh guru lain di seluruh Indonesia bahkan internasional,” ujarnya.

Lewat daring, Tim VCDLN UPI Prof Dr H Dinn Wahyudin MA menyampaikan, intinya adanya workshop VCDLN ini, dalam konteks mengimplementasikan dalam penguatan kurikulum 2013 atau kurikulum merdeka yang baru. Lalu meng-upgrade kemampuan guru pembelajaran daring, karena selama tiga tahun ini dipaksa Covid-19.

“Peran guru sangat dominan dalam perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Oleh karenanya mari berdayakan dari berbagi kemampuan guru, baik pengetahuan individu dan media pembelajaran berbasis teknologi,” katanya.

Lebih lanjut, adanya workshop VCDLN ini sebagai penguatan guru berbagai hal. Khusus program-program belajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang perkembangan luar biasa saat ini dan ke depannya.

“Zaman sekarang dan ke depannya, guru tidak cukup menguasai strategi belajar tanpa dibekali kemampuan literasi TIK. Sebab dengan guru mempunyai kemampuan literasi TIK mencetak generasi muda yang unggul dan berdaya saing,” ujarnya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: