Gegara Main Petasan, 2 Pemuda Dikeroyok ABG sampai Babak Belur

Gegara Main Petasan, 2 Pemuda Dikeroyok ABG sampai Babak Belur

Radartasik, SURABAYA – Dua pria di Jalan Sencaki, Simolawang, Surabaya, menjadi korban pengeroyokan, Selasa (12/4) pagi. Kedua korban babak belur dikeroyok anak baru gede (ABG), gara-gara melarang mereka bermain petasan. 

Korban Erfan, 28, warga Jalan Bulak Banteng Perintis III, Surabaya, dan Fahrul, warga Jalan Sencaki, Surabaya, mengalami luka di pinggang dan kaki. Korban dipukul menggunakan balok kayu dan benda-benda keras lain di lokasi kejadian.

Khawatir terjadi aksi saling balas, petugas dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak bergerak cepat. Melalui Unit Jatanras Satreskrim yang mendapat laporan, segera turun ke lokasi. 

Berbekal rekaman CCTV di lokasi, polisi akhirnya mengidentifikasi beberapa pelakunya. Alhasil, SBP alias Wowo, 15, warga Simokerto, Surabaya diciduk untuk diamankan.

“Tersangka kami amankan di rumahnya. Kami juga sita balok kayu yang terdapat paku di permukaannya,” kata Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Arief Rizky Wicaksana seperti dikutip Radar Surabaya, Selasa (19/4).

Arief menuturkan, tersangka Wowo saat itu sedang berada di lokasi bersama temannya. Ia diduga bermain petasan saat dini hari itu. Korban merasa terganggu dan diduga memarahi tersangka. 

Teguran itu didiuga membuat tersangka tidak terima. Lalu, ia memanggil beberapa temannya. “Saat itu tersangka mengajak 25 orang temannya ke lokasi dan mengeroyok korban,” jelas AKP Arief.

Tidak hanya menggunakan tangan kosong, kelompok remaja tanggung ini membawa celurit dan balok kayu. Mereka menyabetkan celurit ke arah kedua korban. Ada pula yang memukulkan balok kayu ke tubuh korban.

“Senjata tajam masih kami selidiki lagi. Ini karena tersangka mengaku tidak menggunakan senjata tajam. Hanya kayu dan tangan kosong,” tuturnya.

Dari 25 orang yang diamankan, setelah diperiksa, delapan orang di antaranya dianggap terlibat. Sementara polisi masih menangkap satu tersangka. Tujuh lainnya masih buron.

Mereka HF, 17, bertugas membawa celurit, F, 18, S, 18, membawa celurit dan menyabetkan ke kedua korban. Sementara itu, F, 18, melempar batu, M, 18, memukulkan balok, R, 18, memukul wajah korban, dan F,17, membawa pisau saat kejadian. 

Pihak kepolisian masih mengejar tujuh buron tersebut. Arief berharap para pelaku segera menyerahkan diri karena semua identitas sudah dikantongi. (jawapos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: