Gadis Cantik Meninggal, Praktik Jual Beli Pil Penggugur Kandungan Mulai Terbongkar
Reporter:
tiko|
Minggu 10-04-2022,20:20 WIB
Radartasik.com — Gadis cantik berinisial AA (21), meninggal di RSUD Kepahiang Bengkulu. Perempuan malang itu diduga menjadi korban praktik aborsi.
Kasus ini tengah diusut Satreskrim Polres Kepahiang. AA meninggal, diduga usai mengonsumsi pil aborsi. Bahkan, penggunaan pil berbahaya itu ditengarai bukanlah yang pertama.
Oleh karenanya, penyidik Satreskrim Polres Kepahiang terus melakukan pendalaman kasus tersebut.
Indikasi menguat, dari keterangan dua tersangka, RY (27) selaku sopir ambulans Puskesmas Pasar Kepahiang dan DE (34), ASN di RSUD Kepahiang.
Diketahui, dugaan praktik jual beli pil penggugur kandungan tersebut sudah sering terjadi.
Penjualan, sesuai dengan permintaan orang yang memesan. Tersangka RY juga sudah beberapa kali membantu mencarikan pil pengugur kandungan untuk orang yang memesan.
Ia juga dikabarkan pernah menggunakan pil penggugur kandungan, untuk melakukan aborsi terhadap kekasihnya.
Kasat Reskrim Polres Kepahiang Iptu Doni Juniansyah belum bisa memberikan keterangan lengkap terkait kasus tersebut.
Pasalnya sampai saat ini, ketiga tersangka masih dalam pemeriksaan intensif penyidik Unit Tipidter Satreskrim Polres Kepahiang.
Doni menjelaskan, pihaknya masih terus mendalami keterangan dari masing-masing tersangka.
Pihaknya juga meminta keterangan dari beberapa saksi lainnya, termasuk pihak RSUD Kepahiang, Dinkes Kepahiang, dan apotek yang mengeluarkan obat keras tersebut.
“Masih kita dalami dan cari tahu lagi mengenai informasi tersebut. Namun pastinya, kasus ini kita janji akan menuntaskan hingga ke jaringannya,” singkat Doni.
Di sisi lain, tersangka DE membantah bahwa dirinya sering menjual pil penggugur kandungan.
Namun ia tidak menampik, telah beberapa kali membantu membelikan pil tersebut di apotek ketika ada permintaan dari teman untuk obat keras tersebut.
“Saya tidak pernah menjual. Tapi memang ada 3 kali membantu teman yang meminta dicarikan pil tersebut. Saya membantu mendapatkannya. Caranya dengan memalsukan resep dokter, karena apotek tidak akan mengeluarkan obat kalau tidak ada resep dari dokter,” kata DE. (disway.id/rakyatbengkulu.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: