Cegah dan Tuntaskan Kenakalan Remaja, Sekolah dan Orang Tua Sinergi Bentuk Karakter Unggul

Cegah dan Tuntaskan Kenakalan Remaja, Sekolah dan Orang Tua Sinergi Bentuk Karakter Unggul

radartasik.com, TASIK, RADSIK - Kekerasan fisik atau verbal, pelecehan dan bentuknya lainnya tidak boleh lagi terjadi di sekolah. Apalagi siswa melakukan teror hingga ada tindakan kriminal di masyarakat ataupun merusak fasilitas umum.


Karena saat ini Kota Tasikmalaya dan daerah lainnya sedang darurat aksi oknum geng motor dan kelompok beringas. Karena mereka membawa senjata tajam bisa melakukan aksi keji kepada siapa saja, sebagai ajang mencari musuh ataupun gaya-gayaan.

Mengingat anggotanya generasi muda yang melakukan aksi kekerasan atau kejahatan di jalanan dengan memakai senjata. Untuk itu, perlu adanya antisipasi dari semua pihak, utamanya peran sekolah dan orang tua agar tumbuh kembang anak/siswa lebih berkarakter dan unggul.

Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMK MJPS 2 Tasikmalaya Imam Wahyudi SPd MPd mengatakan, sering terjadinya kekerasan yang dilakukan para pemuda, itu membuat sekolah terus rajin memberikan masukan-masukan kepada siswa jangan sampai terlibat dalam aksi tersebut.

”Bentuk pencegahannya guru pun masuk ke kelas dengan memberikan pesan. Biasa pesan disampaikan, kalau ingin selamat di jalan aturan lalu lintas diikuti dan knalpot harus standar jangan sampai memancing emosi masyarakat atau pengendara lainnya,” katanya kepada Radar, Kamis (7/4/2022).

Selanjutnya, karena sekarang sedang rawan kekerasan yang menyasar masyarakat. Oleh karenanya, ia meminta siswanya tidak berkumpul-kumpul pada hal yang kurang bermanfaat.

“Itu agar siswa kami tidak menjadi korban, jangan sampai keluar malam untuk nongkrong yang tidak diperlukan. Lalu kalaupun terpaksa ada kepentingan malam, jangan melawati jalur-jalur rawan dan sepi,” ujarnya.

Lebih lanjut, dari pengamatan sekolah juga kelihatannya siswa tidak mengikuti geng motor ataupun kelompok yang merugikan masyarakat. Sebab sekolah telah mempunyai langkah strategi agar mereka menjauh dari perilaku yang negatif.

“Yakni selalu ada pembinaan di sekolah dengan penanaman karakter. Siswa dibiasakan sebelum belajar harus baca Al Qur'an, motivasi guru, dan salat berjemaah,” katanya.

Selanjutnya, seA­kolah pun meA­laA­kukan kerja sama deA­ngan pihak eksA­ternal dalam pemA­binaan siswa. WuA­judA­nya dengan saA­tu tahun sekali saat masa peA­ngeA­A­nalan lingA­kungan siswa (MPLS) baru dengan Polsek ataupun Koramil setempat.

“Tujuannya agar mereka saA­dar hukum dan disiplin dalam menA­cari ilmu,” ujarnya.

Senada, KeA­pala SMAN 6 TasikA­maA­laya Ade GuA­nawan SPd MPd menyamA­paikan, sekolah berupaya untuk mencetak generasi muda punya etika atau akhlak. Tentunya agar tidak ikut gerombolan negatif, terutama geng motor yang dapat meresahkan masyarakat.

Ke depannya, sekolah akan intensif menjalin komunikasi ataupun kerja sama ke Polsek terdekat. Manfaat nantinya bisa kepolisian selalu melakukan pembinaan di sekolah dan mendapatkan informasi untuk perbaikan sekolah.

“Sekolah ingin ada pembinaan langsung dari kepolisian terdekat. Bisa mengenai antisipasi kenalan remaja, terutama geng motor di Tasikmalaya,” katanya.

“Diharapkan tingkat kedisiplinan dan patuh kepada hukum lebih meningkat,” ujarnya. Lalu, sekolah pun berencana mengumpulkan orang tua. Tindakan ini agar paham pencegahan kenakalan remaja.

“Mudah-mudahan orang tua mau kerja sama dengan sekolah dalam mendidik karakter anak/siswa di rumah,” katanya.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Aslim SH mengaku prihatin atas kejadian aksi kekerasan dan kejahatan di Kota Tasikmalaya dengan memakai senjata tajam yang dilakukan generasi muda. Ia pun meminta sekolah ataupun guru terus kuatkan nilai-nilai budi pekerti luhur, sehingga bisa menjadi fondasi baik dalam bergaul di masyarakat ataupun orang tua.

“Sekolah atau guru perlu sejak awal tanamkan pembentukan karakter sejak dini. Apalagi itu dalam rangka penegakan karakter saling menghargai pendapat orang lain, gotong royong, disiplin, dan berbakti kepada orang tuanya,” ujarnya, Selasa (29/3/2022).

Itu juga bisa dikuatkan oleh orang tua. Tentunya juga harus terus menanamkan pendidikan moral kepada anak di rumah. “Apa yang dilakukan sekolah juga perlu dikuatkan di lingkungan keluarga,” katanya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: