Bukan Sekadar Urusan Fisik, Target Penataan HZ Jadi Semi Pedestrian pada Agustus

Bukan Sekadar Urusan Fisik, Target Penataan HZ Jadi Semi  Pedestrian pada Agustus

radartasik.com, INDIHIANG, RADSIK — Penataan HZ Mustofa dan Cihideung bukan sekadar membenahi infrastruktur kawasan itu. Sejumlah dinas di lingkungan pemkot, berA­kolaborasi untuk meA­realisasikan janji politik kepala daerah di akhir periode jabatan.


Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Tasikmalaya H Dudi Mulyadi mengatakan, wali kota menargetkan realisasi penataan HZ-Cihideung menjadi semi pedestrian pada Agustus 2022.

Pihaknya secara marathon menempuh sejumlah tahapan dalam pelaksanaan program infrastruktur yang menelan anggaran sekitar Rp 10 miliaran tersebut.

“Saat ini kami tengah mereview detail engineering design (DED) kegiatan tersebut. Mudah-mudahan bisa tuntas secepatnya dan kegiatan direalisasikan sesuai target tuntas Agustus mendatang,” ujarnya usai menghadiri pembahasan LKPJ wali kota di ruang rapat paripurna, Rabu (6/4/2022).

Menurutnya, review DED dilakukan lantaran ada sejumlah komponen belanja yang mesti disesuaikan. Selain adanya kebijakan baru yakni kenaikan PPN, yang mesti berimbas terhadap alokasi atau nilai belanja komponen item yang dibutuhkan dalam merealisasikan project di pusat bisnis Kota Resik tersebut.

“Kami menyesuaiakan kondisi terutama pajak naik, makanya dilakukan penyesuaian di-review DED. Secara umum gambarannya sudah ada, hanya detail-detailnya ada yang mesti kami sesuaikan kembali,” jelas Dudi.

Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya ini pun sudah menempuh ekspos terhadap organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemkot. Memberikan gambaran konsep pembenahan infrastruktur yang akan dilakukan.

Selanjutnya, masing-masing dinas bisa melaksanakan kegiatan masing-masing dalam memenuhi komponen atau fasilitas dan prasarana yang terkait di HZ Mustofa serta Cihideung. “Tatkala kita merencanakan suatu fasilitas, misalnya lapak untuk pedagang atau pos pengawasan untuk satpol PP, kalau berangkat dari instansinya masing-masing tentu akan relevan sesuai kebutuhan,” papar Dudi.

“Kemudian bisa diusulkan di kegiatan dinas masing-masing, misalnya di anggaran perubahan. Supaya pascarealisasi fisik, pemanfaatan dan tata kelola lain di HZ Mustofa bisa dilanjutkan berkesinambungan. Kami memang konsentrasi fisik secara umumnya saja, komponen lain kan ada dinasnya masing-masing agar sesuai dengan harapan,” sambungnya.

Ia pun memberikan sedikit gambaran pada ornamen infrastrukturnya nanti akan melibatkan pegiat seni budaya. Memberikan sentuhan kearifan lokal, sehingga suasana kekhasan Kota Tasikmalaya terasa di HZ Mustofa dan Cihideung. “Sebab, sesuai arahan pak wali kota ini diharapkan menjadi ikon daerah dan mencitrakan Kota Tasikmalaya secara singkat di kawasan pusat bisnis tersebut,” harapnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya H Ivan Dicksan mengatakan penataan HZ Mustofa terus dimatangkan, sesuai harapan dari DPRD dan sejumlah masyarakat. Dimana mereka berekspektasi HZ Mustofa mendapat tritmen signifikan lewat kebijakan penataan, yang tidak hanya berkutat pada aspek infrastrukturnya saja.

“Termasuk DPUTR juga sudah mengusulkan di anggaran perubahan nanti akan disusun perencanaan lanjutannya sampai Nagarawangi. Karena sekarang anggaran hanya sampai Simpang Cihideung saja. Diharapkan nanti ada bantuan baik dari provinsi atau pun pusat, seperti apa,” harapnya.

Ivan mengestimasi waktu dekat ini review bisa tuntas. Kemudian beberapa waktu ke depan, proyek pekerjaan fisiknya bisa segera dilelang sesuai harapan wali kota. “Semoga awal Mei sudah bisa lelang fisik, termasuk ada pekerjaan gorong-gorong atau drainase di sana. Karena selain menata secara perwajahan, fungsi-fungsi utilitas di sana sekalian kita perbaiki,” tuturnya.

Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tasikmalaya itu  memberikan gambaran, saluran drainase di lokasi itu akan dilakukan pelebaran. Dimana sudah sekian lama, jalur aliran air tidak dibenahi.

“Ditambah juga akan disiapkan ruang untuk ducting supaya kabel-kabel utility bisa ditanam di bawah. Kami harap penataan ini bisa menjadi percontohan, kalau bisa ke depan sepanjang HZ Mustofa bisa dilakukan penataan semacam ini, dalam memanfaatkan ruang dan sarana pemerintah inklud urusan lain seperti kabel fiber optic atau selang PDAM digabung dalam satu sarana utilitas, tidak perlu pasang tiang-tiang lagi,” analisisnya. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: