Begini Tips Minum Obat yang Benar Saat Kita Jalani Puasa Ramadhan

Begini Tips Minum Obat yang Benar  Saat Kita Jalani Puasa Ramadhan

Radartasik.com, JAKARTA — Bagi mereka yang menderita penyakit tertentu seringkali mengalami sedikit kebingungan ketika harus minum obat sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter, sedangkan di sisi lain dirinya sedangkan menjalankan ibadah puasa Ramadhan. 


Akibatnya mereka terkadang memilih menyetop dulu meminum atau memakan obatnya. Padahal langkah tersebut justru bisa berbahaya bagi penyakit. 

Lantas bagaimanakah tipsnya meminum obat yang baik di saat menjalani ibadah.puasa Ramadhan

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Mampang Jakarta Selatan, dokter Winarni Naweng Triwulandari, memberikan tips agar mereka yang menderita penyakit tertentu bisa meminum obat sesuai "jadwal". 

Diakui Winarni, dirinya kerap mendapati masyarakat yang salah dosis minum obat saat puasa Ramadan ini. Bahkan, kebanyakan diantaranya malahan mereka memilih untuk tidak meminum obatnya karena sedang berpuasa. 

Padahal, menurut dia, setiap orang yang sedang mengonsumsi obat, harus tetap mengikuti sesuai anjuran yang telah diberikan, meski sedang puasa Ramadan. 

“Kalau aturannya tiga kali sehari yang harus diminum. Begitu juga sebelum makan dan sesudah makan namun memang waktu disesuaikan,” kata Winarni seperti dilansir dari Fin.co.id

“Obat ini harus diminum sesuai anjuran bisa diminum saat sahur, berbuka dan malam sesudah tarawih atau sebelum tidur, jangan dikurangi,” lanjutnya.

Lebih lanjut Kepala UPTD Puskesmas Mampang itu memaparkan kalau obat terbagi dari dua penyakit, yakni yang menular dan tidak menular. 

Jika melihat fenomena sekarang, yakni Covid-19 dianggap sebagai penyakit menular. Sehingga diberikan antibiotik dan semacamnya untuk meredakan sakit. Sedangkan obat untuk penyakit tidak menular seperti kencing manis, dianjurkan mengonsumsi obat saat sahur. 

Menurut Winarni, bagi penderita kencing manis obat akan menurunkan gula darah. Sebab jika gula darah turun terlalu ekstrem akan berbahaya. 

“Buat (penderita) gula darah (obatnya diminum) sesudah buka, berbuka puasa dengan minuman dan makanan yang sedikit kadar gula. Karena penderita gula bukan tidak boleh makan gula hanya diseimbangkan,” terangnya. 

Untuk obat dirinya memberikan contoh, misalnya jenis obat Glibenklamid atau Glimepirid yang bisa diminum saat berbuka dan Metformin saat sahur.


Kemudian untuk penderita hipertensi biasanya diberikan satu obat. Untuk obat HCT, Winarni mengingatkan agar jangan diminum ketika sahur. Pasalnya bisa menimbulkan efek orangnya banyak buang air kecil hingga nanti bisa haus bahkan mungkin juga sampai dehidrasi. 

Oleh karena itu, obat bisa dikonsumsi setelah berbuka puasa. Sedangkan untuk obat Amlodipim bisa diminum saat sahur. 


Aturan yang dipaparkan Winarni bisa juga dikonsultasikan dengan pihak puskesmas atau klinik terdekat agar bisa diberikan anjuran yang lebih benar.

UPTD Puskesmas Mampang membuka diri untuk membantu masyarakat agar tetap sehat menjalankan puasa Ramadan.  

“Untuk TBC obat tidak harus diminum di jam yang sama yang penting dalam satu hari harus sesuai dosis dan aturan,” ungkap Winarni. 

“Berbeda dengan pasien HIV atau AIDS mereka harus berkonsultasi dengan dokter untuk lebih lanjut,” terangnya.


Panduan tersebut digelar lewat perbincangan di media sosial Instagram dengan tema 'Bagaimana Cara Konsumsi Obat saat Berpuasa?', Sabtu (02/04/2022).
Bagi Winarni perbincangan tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat yang tengah mengonsumsi obat tapi kekeh ingin berpuasa. 


“Tujuan kami membantu menambah pengetahuan bagi masyarakat Depok, khususnya tema yang lalu bagi yang sedang menjalani pengobatan rawat jalan namun tetap bisa berpuasa,” pungkas Winarni. (fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: