Megawati Dulu Tolak BLT Karena Bikin Mental Rakyat Jadi Pengemis, di Era Jokowi Kok Diam?
Reporter:
agustiana|
Selasa 05-04-2022,23:00 WIB
radartasik.com - Pengamat politik Saiful Anam mengatakan, di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sangat tegas menolak bantuan langsung tunai (BLT).
Hal yang sama juga diharapkan dilakukan PDIP terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo alias
Jokowi.
Pasalnya, saat ini
Jokowi mengeluarkan kebijakan
BLT sebagai langkah di tengah kenaikan harga minyak goreng.
"Publik masih ingat
Megawati menentang kebijakan
BLT era SBY karena dianggap membuat mental rakyat jadi minta-minta,” kata Saiful Anam di Jakarta, Senin (4/4).
“Sekarang justru menjadi senjata
Jokowi meringankan beban masyarakat. Kok
Megawati diam?” sambungnya.
Saiful menyarankan PDIP menggunakan hak interpelasi menolak
BLT. Selain sebagai wujud konsistensi, penolakan juga untuk menunjukkan keberpihakan partai kepada rakyat kecil.
“Ini saatnya PDIP menunjukkan keberpihakan kepada rakyat kecil atas mahalnya harga bahan pokok dan adanya kebijakan
BLT yang tidak mendidik rakyat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden
Jokowi akan mengucurkan
BLT minyak goreng sebesar Rp100 ribu per bulan selama tiga bulan terhitung sejak April-Mei 2022.
Namun,
BLT minyak goreng diberikan sekaligus Rp300 ribu kepada 20,5 juta keluarga miskin penerima Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Bantuan juga diberikan ke 2,5 juta pedagang gorengan.
“Untuk meringankan beban masyarakat, pemerintah akan memberikan
BLT minyak goreng,” kata presiden
Jokowi. (wartaekonomi/fajar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: