Gagal Ginjal, Bocor Jantung, Paru-Paru, Alika Membutuhkan bantuan

Gagal Ginjal, Bocor Jantung, Paru-Paru, Alika Membutuhkan bantuan

Radartasik.com, KOTA TASIK - Tahun 2015 kepedulian publik tergugah dengan kondisi Alika Oktaviani (8), anak yang menderita gagal ginjal. Hingga saat ini dia masih melawan rasa sakit. Kondisinya bahkan lebih parah. Menderita bocor jantung dan paru-paru.


Kini Alika tinggal di sebuah rumah tidak layak di Gunung Subang Kelurahan Cilamajang Kecamatan Kawalu. Bangunan dengan dinding anyaman bambu yang memilik beberapa lubang itu tak mampu meredam hawa dingin ketika malam hari.

Berukuran sekitar 5 x 5 meter, di dalam rumah bambu itu terdapat dua kamar, satu dapur dan satu ruang utama.

Jambannya terpisah di halaman yang menyatu dengan saluran irigasi Cikunten.

Di dalam rumah itu terbaring Alika dengan kondisi wajah yang terlihat bengkak. Perutnya pun buncit seperti perempuan yang sedang hamil.

Alika tinggal bersama ibunya, Ria Maryana (40) serta dua kakaknya. Ayah tirinya mencari nafkah dengan merantau ke Kota Bandung dan bekerja sebagai sopir angkutan umum.

Ria menjelaskan bahwa saat dibantu tahun 2015, kondisi Alika sudah membaik. Bahkan dia bisa bersekolah di Taman Kanak-kanak (TK) seperti teman sebayanya. ”Sempat sekolah, tapi sudah enggak lagi karena sakit lagi,” ucapnya, Kamis (31/3/2022).

Diketahui, Alika bukan hanya mengalami gagal ginjal saja. Akan tetapi anak tersebut juga mengalami kebocoran jantung dan paru-paru.

Kondisi parah Alika, kata Ria, kurang lebih sudah sebulan di mana hampir seluruh tubuhnya bengkak. Anak tersebut pun sering mengeluh sakit di sekujur tubuhnya. ”Kakinya juga pada bengkak pas sebelum di bawa ke rumah sakit,” ucapnya.

Pada 12 Maret 2022, Alika kembali masuk rumah sakit tetapi hanya mendapatkan perawatan saja. Karena untuk tindakan lebih lanjut dia harus dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung. ”Namun saya bawa pulang lagi saja karena tidak ada biaya,” tuturnya.

Untuk penanganan medis, Alika memang memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS). Namun jika di bawa ke Bandung tentu harus ada uang untuk akomodasi yang tidaklah sedikit. ”Karena di rumah sakit Bandung juga harus sampai tiga bulan,” katanya.

Dengan kondisi itu, Ria hanya bisa pasrah. Ketika Alika kesakitan pun dia sekadar menguatkan anaknya supaya bisa bersabar. ”Ya mau bagaimana lagi, tetapi mudah-mudahan saja ada yang bisa membantu,” ucapnya.

Beberapa orang menyebutkan kondisi Alika akan memburuk jika tetap tinggal di gubuk tersebut. Ria tidak bisa berbuat banyak karena rumah tersebut pun dibangun secara ilegal di tanah milik pemerintah. ”Memang bukan tanah saya, ini milik pemerintah,” tuturnya. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: