Kontribusi Pembangunan Indonesia, BRI Setor Rp 14 Triliun Dividen Kepada Kas Negara
Reporter:
ocean|
Jumat 01-04-2022,09:10 WIB
radartasik.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022 telah menyepakati nilai dividen tahun buku 2021 sebesar Rp 26,40 triliun atau setara 85% dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada perusahaan sebesar Rp 31,06 triliun.
Dengan kepemilikan saham sebesar 53,19%, Negara Republik Indonesia menerima
dividen dari
BRI sekurang-kurangnya sebesar Rp 14,04 triliun. Nominal
dividen tersebut disetor kepada Rekening Kas Umum Negara.
Besaran
dividen tahun buku 2021 tersebut mengalami peningkatan 76,17% menjadi Rp 174,23 per lembar saham dari sebelumnya Rp 98,90 per lembar saham pada tahun buku 2020.
Dividen tersebut dibayarkan kepada seluruh pemegang saham
BBRI pada 1 April 2022.
Direktur Utama
BRI Sunarso menyebut kontribusi perseroan kepada negara melalui
dividen tersebut merupakan wujud perseroan dalam men-deliver economic value kepada seluruh stakeholders utamanya pemerintah di tengah kondisi yang menantang.
”Di tengah kondisi pemulihan ekonomi, perseroan berhasil memberi makna Indonesia dan kepada seluruh stakeholders, tidak hanya melalui penciptaan social value namun juga dalam men-deliver economic value. Komitmen
BRI dalam penciptaan nilai secara berkelanjutan tersebut dilakukan dengan menjaga fundamental kinerja agar bisnis dapat tumbuh secara sehat, kuat dan berkelanjutan,” tambahnya.
Sunarso menambahkan bahwa meningkatnya dividend payout ratio menjadi sebesar 85% tersebut merupakan bagian dari capital management perusahaan dengan mempertimbangkan kondisi struktur modal yang kuat dan
likuiditas yang optimal dalam rangka ekspansi bisnis dan antisipasi risiko yang mungkin terjadi pada masa mendatang.
”Dengan rasio pembayaran
dividen sebesar 85%, CAR perseroan tetap terjaga minimal 20%,” tambahnya.
Peningkatan nilai
dividen tersebut juga didukung oleh kinerja positif
BRI Group yang berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang solid di tengah situasi yang menantang pada tahun lalu. Tidak hanya itu, sederet aksi korporasi juga mewarnai perjalanan
BRI Group pada 2021.
Salah satunya adalah keberhasilan
BRI dalam right issue dalam rangka pembentukan holding ultra mikro dengan nilai mencapai Rp 96 triliun.
Right Issue
BRI tersebut menjadikan yang terbesar di Asia Tenggara dan menduduki peringkat ketiga di Asia dan nomor tujuh di dunia. Atas kesuksesan aksi korporasi tersebut, kini
BRI Group terkonsolidasi dengan PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam Holding Ultra Mikro.
Kinerja yang terdorong optimal ini tercermin dari penyaluran
kredit BRI hingga akhir tahun 2021 yang tercatat tumbuh 7,16% y-o-y (bank only), angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran
kredit di industri perbankan nasional tahun 2021 sebesar 5,24%.
”Secara bank only seluruh segmen pinjaman
BRI tercatat tumbuh positif dengan driver utama pertumbuhan
kredit BRI masih berada pada segmen mikro yang tercatat tumbuh sebesar 12,98% y-o-y. Sementara itu segmen konsumer tumbuh 3,97% y-o-y, segmen kecil dan menengah tumbuh 3,55% dan segmen korporasi tumbuh 2,37%,” imbuhnya.
Kinerja solid dari
BRI tersebut mampu menjadi pendorong kinerja
BRI Group secara keseluruhan, atau
BRI secara konsolidasian. Hingga akhir kuartal IV 2021 aset
BRI konsolidasian tercatat mencapai Rp 1.678,09 triliun atau tumbuh 4,23% y-o-y.
Total
kredit dan pembiayaan
BRI secara konsolidasian juga telah menembus seribu triliun rupiah, tepatnya sebesar Rp 1.042,87 triliun. Kemampuan
BRI dalam menyalurkan
kredit dan pembiayaan juga didukung oleh aspek
likuiditas dan permodalan yang memadai.
Likuiditas BRI yang sangat memadai didukung oleh raihan Dana Pihak Ketiga (
DPK)
BRI secara konsolidasian yang mencapai Rp 1.138,74 triliun pada akhir Desember 2021.
Fokus
BRI mengakselerasi kemampuan dalam menghimpun dana murah membuat rasio CASA meningkat menjadi 63,08%, angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (2020) yakni sebesar 59,66%.
Keberhasilan
BRI dalam memperbaiki struktur pendanaan membuat beban bunga
BRI turun sebesar 25,54% y-o-y, hal ini menjadi salah satu aspek yang mendorong profitabilitas
BRI.
(lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: