Karena sudah beberapa tahun, mereka kehilangan pembeli karena pandemi.
khususnya di kawasan wisata seolah punya panggung ketika datang momen-momen khusus.
Termasuk
munggahan, Ramadan dan Lebaran di mana jumlah pengunjung meningkat.
Seperti para
pedagang di
Situ Gede yang mengaku lega karena Ramadan tahun ini pembatasan tidak seketat tahun-tahun sebelumnya.
Dengan demikian, mereka bisa kembali memanfaatkan momen
munggahan.
Seperti diungkapkan Susanti, pemilik usaha warung makan lesehan yang mengatakan bahwa
munggahan salah satu momen yang diandalkan.
Pasalnya di hari-hari biasa pengunjung
Situ Gede tidak terlalu banyak.
”Kalau
munggahan, ikan saja sehari bisa habis sampai 50 kg, kalau hari biasa di bawah 10 kg,” tuturnya.
Sementara sudah dua tahun ke belakang pandemi membuat
Situ Gede kehilangan pengunjung.
Secara otomatis,
pedagang pun kehilangan konsumen yang biasanya jadi andalan.
”Tahun kemarin saya sampai jualan es di pinggir jalan karena enggak bisa jualan di sini (
Situ gede),” ujarnya.
Pada Sabtu dan Minggu kemarin, menurut Susanti, pengunjung terbilang banyak.
Dia berharap di akhir pekan ini pengunjung kembali meningkat karena mendekati bulan Ramadan.
”Mudah-mudahan Jumat atau Sabtu bisa ramai lagi seperti kemarin,” ucapnya.
Hal serupa juga diungkapkan Cepi (42),
pedagang sosis goreng di kawasan
Situ Gede.
Dia sangat mengandalkan momentum khusus termasuk
munggahan di mana pengunjung banyak berdatangan.
”Karena kalau
pedagang bergantung banyak tidaknya pengunjung,” katanya.
Di hari-hari biasa, sosis yang dia jual tidak sampai habis satu pak.
Beda halnya ketika
munggahan di mana penjualannya meningkat signifikan.
”Kalau seperti
munggahan bisa tiga sampai empat pak sehari,” ujarnya.
Selain
munggahan, bulan Ramadan sampai Lebaran pun jadi momen keberkahan bagi
pedagang.
Diharapkan tahun ini hal-hal manis yang hilang di dua tahun terakhir itu bisa kembali.
”Karena kalau sudah PPKM, rugi sudah,” tuturnya. (rga)