Indonesia Diusulkan Ganti Nama Nusantara, Wangsit Prabu Siliwangi Sebut Nusa Jaya

Indonesia Diusulkan Ganti Nama Nusantara, Wangsit Prabu Siliwangi Sebut Nusa Jaya

radartasik.com, JAKARTA — Usulan pergantian nama Indonesia menjadi Nusantara masih kerap disuarakan. Termasuk, ketika Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dinamai Nusantara.

Bahkan, Ahli Metafisika Arkand Bodhana Zeshaprajna sudah lama meminta Indonesia ganti nama Nusantara.

Menurut dia, penggunaan nama Nusantara sebagai ibu kota negara baru pun masih belum cukup. Karena seharusnya Indonesia yang ganti nama.

Arkand menjelaskan Indonesia akan masuk dalam fase negatif bila tidak ganti nama menjadi Nusantara. Sebab, Indonesia akan masuk dalam tahapan negatif. Karenanya, hal ini perlu segera ditindaklanjuti dengan melakukan perubahan nama.

Bukan hanya Nusantara. Namun menggunakan nama lengkap Viranegari Nusantara. Hal ini agar lebih maksimal.

Ditegaskan dia, nama Indonesia juga bukan berasal dari Nusantara. Justru berasal dari luar negeri. Nama Indonesia tidak membawa keberuntungan mengingat asal usul tersebut dari Hindia Belanda. Padahal, Indonesia tentu bukan India.

Sementara Nusantara sudah digunakan untuk menyebut rangkaian kepulauan di Indonesia.

Ganti nama bagi suatu negara bukan hal tabu. Siam berganti jadi Thailand, Burma jadi Myanmar dan Ceylon jadi Sri Lanka.

Kazakhstan ingin ganti nama jadi Kazakh Elli karena tak mau disamakan dengan negara miskin beraliran stan di Asia Tengah.

Sementara itu, selain Nusantara ada penyebutan Nusa Jaya. Hal itu sesuai nama di Uga Wangsit Siliwangi.

Ramalan Wangsit Siliwangi juga memuat bahwa suatu saat Nusantara atau yang dalam teks wangsit disebut Nusa Jaya, pada masanya akan jaya kembali.

Kapan masa itu terjadi? Dalam Uga Wangsit Siliwangi disebutkan beberapa pertanda. Misalnya, Gunung Gede meletus yang diikuti 7 gunung lainnya.

Peristiwa ini membuat gempar dunia. Setelahnya, muncul sosok yang disebut ratu adil. Namun, tidak dijelaskan siapa sosok yang dimaksud juga berasal dari mana.

Wangsit Sri Baduga Maharaja tersebut diyakini adalah pesan terakhir sekaligus tuntunan dan pilihan hidup yang disampaikan kepada rakyatnya.

Darengekeun! Jaman bakal ganti deui. tapi engke, lamun Gunung Gede anggeus bitu, disusul ku tujuh gunung. Genjlong deui sajajagat.

Urang Sunda disarambat; urang Sunda ngahampura. Hade deui sakabehanana. Sanagara sahiji deui. Nusa Jaya, jaya deui; sabab ngadeg ratu adil; ratu adil nu sajati.

Tapi ratu saha? Ti mana asalna eta ratu? Engke oge dia nyaraho. Ayeuna mah, siar ku dia eta budak angon! Jig geura narindak! Tapi, ulah ngalieuk ka tukang!

Berikut dikutip dari beberapa sumber, arti dari wangsit tersebut:

Dengarkan! jaman akan berganti lagi, tapi nanti, Setelah Gunung Gede meletus, disusul oleh tujuh gunung. Ribut lagi seluruh bumi.

Orang sunda dipanggil-panggil, orang sunda memaafkan. Baik lagi semuanya. Negara bersatu kembali. Nusa jaya lagi, sebab berdiri ratu adil, ratu adil yang sejati.

Tapi ratu siapa? dari mana asalnya sang ratu? Nanti juga kalian akan tahu. Sekarang, cari oleh kalian pemuda gembala.

Silahkan pergi, ingat jangan menoleh ke belakang!

Demikianlah sebagian Uga Wangsit Siliwangi yang diyakini menjadi ramalan kembali berjayanya Nusantara atau Nusa Jaya. (yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: