Booster Ampuh Lindungi dari Covid-19 yang Parah, Ini Waktu yang Tepat untuk Penyuntikannya
Reporter:
Usep Saeffulloh|
Sabtu 26-03-2022,18:00 WIB
Radartasik.com, Varian Covid-19 terus bermunculan. Vaksin dua dosis dianggap tidak cukup. Untuk itu masyarakat didorong untuk segera melakukan suntik vaksinasi booster.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan
Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, menurunnya kekebalan, harus segera ditingkatkan kembali melalui
vaksinasi ulang, atau lebih umum disebut
booster.
Ketentuan
booster sudah diatur Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Nomor SR.02.06/II/ 1180 /2022 dan HK.02.01/I/2021.
“Terkait vaksin, ada yang harus dicermati. Kekebalan tubuh dari vaksin akan berkurang seiring berjalannya waktu,” kata Prof Wiku dalam keterangan Satgas
Covid-19, Jumat (25/3).
Kapan waktunya?
Masyarakat Umum dan Lansia
Bagi masyarakat umum termasuk lanjut usia (lansia),
booster minimal 3 bulan setelah menerima vaksin dosis lengkap. Hal itu juga sudah diberitahukan dalam notifikasi aplikasi PeduliLindungi
Penyintas Gejala Ringan
Bagi penyintas atau orang yang pernah tertular
Covid-19 bergejala ringan hingga sedang, vaksin minimal 1 bulan setelah dinyatakan sembuh.
Penyintas Gejala Berat
Dan bagi penyintas dengan gejala berat, vaksin minimal 3 bulan setelah dinyatakan sembuh. Vaksin
booster dan protokol kesehatan (Prokes) 3M yang saling melengkapi untuk perlindungan optimal. Vaksin memberikan kekebalan komunitas, Prokes sebagai upaya pencegahan penularan
Covid-19.
“
Booster dan prokes adalah dua kunci tak terpisahkan. Sebab faktanya, potensi kenaikan kasus masih tetap ada, jika vaksin
booster tidak dibarengi dengan disiplin protokol kesehatan,” kata Prof Wiku.
Belajar dari beberapa negara dengan tingginya capaian
booster, tetap ada potensi peningkatan kasus apabila tidak ada pertahanan dengan disiplin prokes. Sebagai contoh, terjadi kenaikan kasus pada 5 dari 15 negara dengan capaian
booster di atas angka dunia, yaitu Italia (63 persen), Jerman (58 persen), Inggris (57 persen), Vietnam (45 persen) dan Thailand (32 persen). Kelimanya juga tengah melakukan berbagai penyesuaian kebijakan seperti karantina.
Sementara di Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk besar, telah berhasil mengupayakan program
vaksinasi booster meskipun di tengah keterbatasan vaksin dunia. Capaian Indonesia sebesar 6,06 persen dan terus ditingkatkan. Bila dibandingkan tingkat dunia, capaiannya mencapai 18,55 persen, dengan 15 negara memiliki rentang capaian antara 30 — 80 persen.
(jp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: