Pasar Murah Minyak Diserbu Warga

Pasar Murah Minyak Diserbu Warga

radartasik.com, RADAR TASIK — Terbatasnya stok minyak goreng dalam operasi pasar murah yang dilaksanakan Bidang Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat di Kantor Kecamatan Singaparna, Kamis (24/3/2022). Akibatnya banyak masyarakat yang tidak kebagian minyak walaupun sudah antre.


Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat Erik Wahyu mengatakan, operasi pasar minyak goreng murah ini dilaksanakan untuk membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkannya.

Menurut dia, pihaknya menggelar operasi pasar murah minyak goreng kemasan ini di dua kecamatan. Untuk kali ini digelar pasar murah minyak goreng di Kecamatan Singaparna dan Manonjaya. Walaupun murah, Disperindag sediakan minyak kemasan premium dengan label SNI.

“Jadi masyarakat bisa membeli minyak goreng kemasan ini Rp 14 ribu per liter. Kita berupaya terus memenuhi kesulitan masyarakat. Untuk di Jawa Barat di 27 kota/kabupaten dilaksanakan operasi pasar murah,” ungkap Erik kepada wartawan di Kantor Kecamatan Singaparna.

Kata dia, untuk total minyak goreng yang dibagikan dalam operasi pasar murah di Jawa Barat sudah mencapai 240 ribu liter. Bagi masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya, dilaksanakan di dua Kecamatan Singaparna dan Manonjaya. “Kami siapkan sebanyak 2.016 liter minyak goreng kemasan ini dan per kecamatan 1.008 liter. Ya walaupun baru untuk dua kecamatan, mudah-mudahan bisa cukup memenuhi kebutuhan masyarakat akan minyak goreng, di tengah kesulitan mendapatkannya,” tambah dia.

Lanjut dia, hanya disediakan 1.008 liter minyak goreng kemasan seharga Rp 14 ribu yang dijual kepada masyarakat di Kecamatan Singaparna. Warga yang tidak kebagian di kecamatan disuruh kembali ke kantor desa masing-masing yang hanya menyediakan stok 100 liter lebih per desa.

Warga asal Desa Singasari Kecamatan Singaparna Ai Sri (38) mengaku beruntung bisa mendapatkan minyak di kantor kecamatan, karena banyak juga warga yang tidak kebagian. “Iya walaupun tidak semua warga dapat, apalagi sekarang minyak goreng sedang mahal dan sulit didapatkan. Untuk minyak kemasan saja harga dua liter Rp 48 ribu. Minyak curah Rp 24 ribu per liter, jadi dapat minyak goreng murah Rp 14 ribu sangat untung,” tuturnya.

Dia mengaku, seharusnya pemerintah bergerak cepat ketika masyarakat membutuhkan dan kesulitan mendapatkan minyak goreng, dengan subsidi yang saat ini dilaksanakan oleh pemerintah provinsi sangat membantu sekali.

Warga Kecamatan Singaparna lainnya, Budi Rahman (55) menuturkan, walaupun sekarang mendapatkan minyak goreng murah. Akan tetapi, pemerintah terkesan masih telat dalam menyikapi kelangkaan ini. “Kita memaksakan pergi ke kantor kecamatan karena dari desa tidak dapat. Pada akhirnya dikasih juga. Dari dulu tidak pernah kebayang harus antre minyak goreng, padahal pohon sawit luas di Indonesia,” paparnya.

Dia menyebut pemerintah gagal dalam mengatur kebutuhan masyarakat termasuk minyak goreng. “Masa minyak goreng berlimpah sekarang masyarakat harus mengantre, sementara kebun sawit melimpah,” tambah dia.

Camat Singaparna Yana Heryana mengatakan, memang untuk stok minyak goreng yang diberikan oleh Disperindag Jabar ini sebanyak 1.008 liter, sedikit bisa membantu masyarakat walaupun tidak semua mendapatkannya. “Bisa sedikit membantu masyarakat yang saat ini komoditas minyak goreng kurang di pasaran. Dengan harga Rp 14 ribu bisa terjangkau dan murah untuk masyarakat,” paparnya. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: