Pawang Hujan Mbak Rara Pegang Remot AC Besar di Langit, Akui Dibantu Leluhur
Reporter:
ocean|
Jumat 25-03-2022,01:30 WIB
Misalnya, event MotoGP Mandalika Minggu lalu, jika ada dua
pawang hujan, Mabk Rara tidak bisa mengendalikan awan. Kecuali,
pawang hujan tersebut adalah satu tim dengan dirinya.
Mbak Rara beralasan teori langit. Ketika dia melakukan meditasi, maka langit itu di bawah kendalinya. Dia menyebut langit seperti AC besar yang remotnya dipegang oleh dirinya.
”Karena begini, terori langit itu... langitu itu atas izin Tuhan langit itu milik Rara. Di langit itu terisi teman-teman Rara, para pekerja, pembalap, pokoknya pemerintah. Nah langitu tu ada AC besar itu remot-nya di Rara,” jelas dia dikutip dari podcats YouTube Deddy Corbuzier, Kamis (24/3/2022).
Dia mengatakan tidak bisa ada dua
pawang hujan dalam satu event. Sebab terjadi perbedaan pemikiran.
”Kan pikiran dia beda. Jadi, gini
pawang hujan itu meditasi di alam semesta. Dia menjadi WiFi, energi bagi siapa saja yang berharap event berjalan bagus. Pasportnya adalah kasih sayang,” kata janda satu anak ini.
Rara memang mendapat cemooh di media sosial, dia disebut dengan istilah
pawang hujan ”kehujanan”. Meski begitu, dia akui bangga menjadi sorotan dunia.
Mbak Rara mengatakan rencananya ia akan dipakai oleh pihak Bandara Halim Perdanakusmua, Jakarta, untuk mengendalikan hujan saat proses pengaspalan.
Rara juga mengaku aksinya mengusir awan atau mendatangkan hujan melibatkan bantuan makhluk halus dari alam lain. Namun itu bukan
jin. Dia mengaku menyebutnya roh leluhur.
”Kalau memang ada alam lain, ada roh lain, Rara kan bilangnya leluhur. Kalau di Bali kan Dewa Dewi,” kata dia masih dikutip dari Podcast Deddy Corbuzier kanal YouTube, Kamis (24/3/2022).
Sedangkan salah satu ulama, Ustaz Fikri Haikal MZ berpendapat
pawang hujan biasanya menggunakan bantuan
jin untuk menahan hujan.
”
Pawang hujan, ini meminta bantuan
jin. Untuk mengusir dan menahan hujan. Padahal kita tahu, hujan itu adalah rahmat,” kata Ustaz Fikri Haikal MZ dikutip kanal YouTube Netmediatama pada Selasa (22/3/2022).
Dia mengatakan orang muslim yang beriman harus hati-hati mendatangi
pawang hujan. Sebab, hal itu bisa menjerumuskan kepada kesyirikan.
”Ketika seseorang yang mengaku
pawang hujan, gembar-gembor mampu menggiring dan menahan turunnya hujan. Saudara, hati-hati karena boleh jadi dalam praktiknya, ia melakukan dan meminta bantuan
jin. Inilah haram. Dalam Islam jelas hukumnya haram,” katanya.
Dia jelaskan
pawang hujan yang meminta bantuan
jin artinya menduakan Allah. Inilah yang disebut sebagai syirik akbar yang pelakunya bisa keluar dari Islam.
”Meminta bantuan
jin itu artinya menyekutukan Allah, terjebak kepada hal yang sifatnya sirik. Hati-hati ini menyebabkan kita terjebak menjadi orang yang musyrik kepada Allah SWT,” katanya.
(fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: