Gibran, Balita asal Bekasi yang Suka Makan Kertas, Styrofoam dan Sandal seperti Camilan

Gibran, Balita asal Bekasi yang Suka Makan Kertas, Styrofoam dan Sandal seperti Camilan

Radartasik.com, BEKASI — Jika biasanya berusia di bawah lima tahun suka makanan yang serba manis, seperti permen, eskrim dan coklat. Namun tidak demikian dengan Gibran Iztihar

Bocah berusia 3 tahun asal Kampung Bulak Sukadana RT 02 RW 05, Desa Jayasakti, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi itu justru mempunyai kebiasaan memakan sesuatu yang  biasa dan aneh untuk anak seusianya.

Pasalnya, Gibran memiliki kebiasaan suka makan kertas dan benda-benda lainnya. Nah, hobi memakan kertas dan lainnya yang dilakukan Gibran tersebut terjadi sejak berusia satu tahun. Dia memakan kertas seperti layaknya memakan jajanan atau camilan saja.

Pipit Setiawati (34), ibu Gibran mengaku sudah berkali-kali melarang anaknya melakukan kebiasaan aneh tersebut. Namun Gibran selalu marah dan nangis ketika kebiasaannya itu dihentikan oleh Pipit.

“Awalnya saya enggak tahu kalau Gibran suka makan kertas, pas tahu sempat saya larang, tapi dia malah nangis dan marah-marah,” katanya seperti dilansir pojoksatu.com, Rabu (23/03/2022).

Kebiasaan aneh balita ini terus dilakukan Gibran tiga kali setiap hari.

Pipit dan suaminya, Muhammad Ikhwan pun sudah seringkali melarangnya. Lagi-lagi Gibran tetap memakan kertas layaknya camilan.

Hingga di usianya yang kedua, kebiasaan makan aneh bocah laki-laki tersebut justru semakin menjadi-jadi.

Dia tidak hanya gemar makan kertas, tapi benda lainnya seperti styrofoam dan sandal juga dilalapnya.

“Sudah sekitar setahun makan sendal, styrofoam, juga kertas. Tapi anaknya enggak pernah sakit atau ngeluh sakit habis makan kertas atau benda lainnya,” ungkap Pipit.

Hanya saja saat Gibran buang air besar, pada kotorannya terdapat benda-benda yang sudah ia makan dalam keadaan utuh.

“Gibran keadaannya sehat, paling kalau buang air di kotorannya ada bekas benda yang dia makan,” katanya.

Gibran sempat dibawa ke puskesmas untuk dicek kesehatannya sekaligus konsultasi soal kebiasaannya. Dia pun diarahkan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

“Saran dari dokter untuk diajak ke rumah sakit, tapi kita enggak ada ada biaya untuk perawatannya,” kata Pipit.

Saat ini Gibran menjalani hari-harinya di rumah dengan tetap melakukan kebiasaan anehnya tersebut. Pipit berharap ada perhatian dari pemerintah daerah setempat agar kebiasaan aneh anaknya itu bisa hilang. (enr/pojokbekasi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: