Daftar Haji Online, Belajar Manasik Haji Bisa Lewat Metaverse
Reporter:
ocean|
Minggu 20-03-2022,16:00 WIB
radartasik.com, JAKARTA — Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas merilis inovasi Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama dalam pelayanan kepada jamaah haji.
Dilasir dari laman kemenag.go.id, inovasi itu berupa aplikasi mobile
HajiPintar. Dengan aplikasi ini, calon jamaah kini dapat mendaftar
haji secara online.
Aplikasi ini dirilis Menag bersamaan dengan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Penyelenggaraan
Haji dan Umrah 2022 di Asrama
Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (17/3/2022).
”Pada momentum rakernas hari ini, saya bersyukur dan mengapresiasi, bisa me-launching pendaftaran
haji secara elektronik. Cukup dengan menggunakan aplikasi mobile
HajiPintar, jamaah dapat mendaftar
haji,” kata Menag didampingi Dirjen PHU Hilman Latief.
”Saat mendaftar, jamaah tidak harus datang ke Kantor Kemenag Kab/Kota. Bukti pendaftaran hajinya dikirimkan dalam bentuk elektronik dengan tanda tangan elektronik pula,” sambung Menag.
Dengan sistem ini, kata dia, warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri pun bisa mendaftar
haji. Prosesnya sederhana, cepat, murah, dan mudah.
”Inovasi ini digagas semenjak Prof Nizar Ali menjabat Dirjen
Haji dan kini diwujudkan oleh Prof Hilman Latif,” jelas Menag.
Tidak berpuas sampai di aplikasi mobile
HajiPintar, Menag meminta kepada jajaran Ditjen PHU untuk terus berinovasi dengan perkembangan teknologi.
Salah satu yang diusulkan Menag adalah pelaksanaan pembelajaran manasik
haji di tanah air dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital.
”Layanan
haji ke depan harus lebih modern. Pelayanan sebelum dan pascapandemi tentu tidak bisa kita samakan dengan pelayanan di masa mendatang. Apa yang kita launching hari ini adalah bagian dari transformasi digital. Kita harus beradaptasi dengan teknologi,” kata Menag.
”Terus kembangkan. Misalnya, pembelajaran manasik di tanah air yang dilaksanakan dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital sehingga calon jamaah saat belajar manasik benar-benar bisa merasakan hadir di Makkah meskipun secara virtual,” kata dia.
”Ini akan sangat membantu jamaah
haji kita daripada menggunakan cara konvensional. Saat ini sudah eranya metaverse,” tandasnya.
(lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: