Popularitas Payung Geulis Tasik Berkibar Lagi, Dibangkitkan Anak Muda, Sekda Ivan Dicksan Senang
Reporter:
Usep Saeffulloh|
Sabtu 19-03-2022,15:00 WIB
Radartasik.com, TASIK — Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya H Ivan Dicksan kini tengah bungah. Generasi muda sudah mulai mencintai lagi payung geulis, kerajinan ciri khas Kota Tasikmalaya, yang sebelumnya meredup.
Penyebab kebahagiaan Ivan Dicksan yaitu saat 2.350 kaum muda (pelajar) se-Jawa Barat mengikuti Lomba Melukis
Payung Geulis di
SMAN 10 Tasikmalaya, Mangkubumi Kota Tasikmalaya Sabtu (19/3/2022).
Siswa saat melukis di payung geulis dalam Lomba Melukis Payung Geulis Se-Jawa Barat di SMAN 10 Tasikmalaya, Sabtu (19/3/2022).
Foto:Ujang Nandar / Radartasik.com
Lomba yang mendapatkan apresiasi dari Muri sebagai lomba melukis
payung geulis terbanyak di Indonesia langkah nyata melestarikan warisan leluhur Tasikmalaya.
Lomba melukis
payung geulis tingkat Jawa Barat itu juga merupakan hasil kolaborasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Tasikmalaya.
"Apalagi saat ini pengrajin
payung geulis ini mulai menurun, sehingga sangat diperlukan langkah dan upaya, salah satunya seperti lomba melukis ini," kata
H Ivan Dicksan di lokasi perlombaan.
Lomba melukis
payung geulis juga salah satu peningkat animo masyarkat terhadap kerajinan
payung geulis, khususnya untuk generasi muda.
"Alhamdulillah dengan kolaborasi ini generasi muda muncul, bahkan pesertanya siswa SMA se-Jawa Barat. Termasuk pesertanya ada yang daring juga," kata Ivan Dicksan.
"Bahkan tagline-nya dari Tasikmalaya untuk Jawa Barat, dari Jawa Barat untuk Indonesia," kata pimpinan tertinggi PNS di Kota Tasikmalaya ini.
"Kami juga akan terus mendorong dan mudah-mudahan bisa terus dilakukan oleh sekolah lainnya di Kota Tasikmalaya. Termasuk akan mendorong adanya lomba di setiap instansi agar
payung geulis ini betul-betul menjadi ciri khas Kota Tasikmalaya," kata Ivan Dicksan menjabarkan.
Dia berharap, saat
payung geulis digebyarkan, setiap orang bisa melihat di setiap sudut Kota Tasikmalaya bahwa ciri khas Kota Tasikmalaya itu salah satunya adalah
payung geulis.
"Makanya akan kami terus kami upayakan kembali hal itu," ujar Ivan Dicksan bertekad.
Mendapatkan Piagam Muri
Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya mengatakan, kegiatan melukis yang diikuti pelajar SMA/SMK dan SLB se-Jawa Barat merupakan langkah melestarikan budaya.
Lomba tersebut juga mendapatkan apresiasi dan rekor Muri sebagai lomba melukis
payung geulis terbanyak di Indonesia.
"Alhamdulillah ini bisa dilaksanakan, karena berdasarkan laporan, pengrajin
payung geulis di Kota Tasikmalaya yang awalnya 10 pengrajin terus berkurang, hingga saat ini menjadi 2 pengrajin, " kata Atalia Praratya kepada wartawan usai pembukaan
lomba melukis payung geulis se-Jawa Barat di SMN 10 Tasikmalaya, Sabtu (19/3/2022).
Lomba tersebut juga sebagai upaya melestarikan kerajinan
payung geulis, khususnya untuk kalangan muda atau siswa.
Atalia Praratya pun bersyukur saat ini
payung geulis sudah dilirik kembali oleh masyarkat yakni kaum ibu-ibu.
"Mudah-mudahan dengan kegiatan ini bisa betul-betul mendukung perekonomian masyarkat, bahkan kebangkitan ekonomi para pengrajin juga akan bangkit," kata Atalia Praratya.
Atalia Praratya menjelaskan, lomba
payung geulis tersebut juga sebagai tindak lanjut dari PKW di masing-masing sekolah atau pembelajaran keterampilan di sekolah-sekolah.
"Itu bagaimana siswa mendapatkan ilmu keterampilan wira usaha, termasuk di dalamnya keterampilan menjaga budaya salah satunya melukis
payung geulis," katanya.
"Di dalam PKWU ini ada pembelajaran kerajinan. Salah satunya ya kerajinan salah satunya
payung geulis. Itu di sekolah kita sudah mulai diperkenalkan kepada siswa," katanya.
Untuk kerajinan
payung geulis sendiri, kata dia, saat ini siswa sudah mulai diajarkan mulai dari membuat rangka, hingga melukisnya.
"Tidak sampai di situ kami juga ada pembelajaran seni musik untuk tarian
payung geulis ini, yakni kolaborasi musik angklung dan tarian payung," kata Yonandi.
Lomba
payung geulis se-Jawa Barat itu juga sebagai salah satu upaya pelestarian kerajinan khas Kota Tasikmalaya.
Dia pun bersyukur lomba
payung geulis tersebut bisa masuk rekor muri, yang tadinya payung yang akan dilukis sebanyak 2022 payung, karena antusias tinggi menjadi 2.350 payung.
"Peserta melukis juga selain luring dan daring, alhamdulillah antusias," kata dia.
Yonandi berharap, selain bisa meningkatkan pengetahuan siswa juga bisa adanya regenerasi pengrajin payung tersebut, yang selama ini terus berkurang.
"Mudah-mudahan
payung geulis ini bisa terus lestari sehingga mampu meningkatkan pengetahuan dan ekonomi masyarakat," harapnya.
(ujang nandar / radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: