Jelang Ramadhan, Airlangga Jelaskan Strategi Ketersediaan Pangan
Reporter:
agustiana|
Sabtu 19-03-2022,11:50 WIB
Airlangga membeberkan strategi pemerintah untuk menjamin ketersediaan
pangan saat
Ramadhan, jaminan tersebut disampaikan Airlangga saat berbicara dalam webinar yang digelar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) pada Jumat (18/3/2022).
Sejumlah bahan
pangan yang menjadi perhatian pemerintah yakni, minyak goreng, kedelai, daging sapi, bawang merah, hingga cabai merah.
Airlangga mengaku pemerintah sudah berkoordinasi dengan seluruh pihak untuk menjamin ketersediaan bahan
pangan ini.
“Pemerintah telah merumuskan dan membuat kebijakan yang berfokus pada tiga aspek ketahanan
pangan, yaitu ketersediaan, keterjangkauan harga, dan keamanan
pangan,” ujar Airlangga dalam webinar bertajuk “Antisipasi Ketersediaan
Pangan Saat
Ramadhan dan Idul Fitri” yang digelar ICMI.
Strategi ketahanan
pangan ini diharapkan bisa mendukung kelancaran ibadah dan pemenuhan
pangan masyarakat selama
Ramadhan.
Menko Perekonomian mengatakan, aspek ketersediaan
pangan, penyediaan sarana dan prasarana produksi serta akses pasar dan kelancaran distribusi menjadi fokus utama pemerintah.
Menurutnya, monitoring daerah surplus dan defisit
pangan terus dilakukan agar pemerintah dapat merespons secara cepat jika ada daerah yang mengalami defisit
pangan.
BUMN di bidang perhubungan dan transportasi, khususnya yang masuk dalam jaringan tol laut, akan dioptimalkan untuk menjamin kelancaran distribusi
pangan ke berbagai daerah.
Terkait komoditas minyak goreng, Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menegaskan, pemerintah telah menerbitkan sejumlah kebijakan terkait harga jual di tingkat konsumen.
Yakni sesuai harga keekonomian untuk Minyak Goreng Sawit (MGS) kemasan di pasar modern dan harga Rp14.000,00/liter untuk MGS curah di pasar tradisional.
Selain memberikan subsidi dalam penyediaan minyak goreng curah, pemerintah juga melakukan koordinasi dengan produsen untuk menjamin ketersediaan minyak goreng di pasar.
Untuk komoditas kedelai, pemerintah telah menugaskan Perum BULOG melaksanakan program bantuan pembelian kedelai kepada pengrajin tahu dan tempe.
"Sehingga diharapkan tahu dan tempe dapat tetap dinikmati oleh masyarakat sebagai alternatif sumber protein. Terhadap komoditas kedelai juga akan diberikan subsidi, sehingga harga jual bisa di-maintain di kisaran Rp 11 ribu per kilogram,” ujar Airlangga.
Sementara, untuk komoditas daging sapi, pemerintah telah mendorong industri maupun Perum BULOG mempercepat penyediaan daging sapi.
Pemerintah menyiapkan daging kerbau sebagai penyangga ketersediaan kebutuhan protein hewani, juga alternatif protein lain melalui daging ayam maupun ikan.
“Pemerintah terus berkomitmen tinggi untuk memastikan ketersediaan bahan
pangan bagi masyarakat, khususnya dalam memasuki bulan Ramadan dan Idul Fitri 1443 H. Kolaborasi berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk memastikan agar
pangan tersedia di masyarakat,” tegas Menko Airlangga.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: