Hati-Hati Mengatasnamakan Koperasi, 384 Orang di Bandung Terjerat Rentenir

Hati-Hati Mengatasnamakan Koperasi, 384 Orang di Bandung Terjerat Rentenir

Radartasik.com — Mudahnya mendapatkan pinjaman uang dari rentenir, membuat banyak masyarakat di antaranya tidak berpikir panjang tentang risiko. Namun tak dipungkiri, desakan kebutuhan ekonomi, baik untuk modal usaha, biaya pendidikan dan kesehatan, melatarbelakangi warga berani “menerobos” meminjam uang melalui jasa rentenir. 

Seperti halnya di Kota Bandung, terdapat 384 orang yang terjerat rentenir. Mereka pun mengadukan persoalan ini kepada Satuan Tugas (Satgas) Anti Rentenir Kota Bandung. Jumlah tersebut tercatat sejak bulan Januari hingga pertengahan Maret ini. 

Ketua Satgas Anti Rentenir Kota Bandung Saji Sonjaya mengatakan, sebanyak 300 orang di antaranya merupakan warga asli yang berdomisili di Bandung. Dari seluruh laporan yang diterima, sebesar 40 persen meminjam ke rentenir untuk modal usaha.

”Ada sekitar 200 orang yang telah kami bantu selesaikan masalahnya dengan rentenir. Ada yang penyelesaiannya secara mandiri, ada juga yang kita mediasi langsung dengan terjun ke lapangan,” kata Saji seperti dilansir dari Antara di Bandung, Jumat (18/3).

Selain untuk modal usaha, menurut dia, alasan untuk meminjam adalah demi memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membutuhkan uang untuk biaya pendidikan atau kesehatan. Para korban itu tergiur untuk menggunakan jasa rentenir karena dana yang mudah dicairkan.

”Di samping itu, peminjam juga menghiraukan pengenaan bunga yang sangat tinggi,” ujar Saji Sonjaya.

Bahkan menurut dia, warga juga bisa makin tergiur untuk meminjam uang karena banyak dari rentenir yang mengatasnamakan koperasi. Sehingga, warga yang meminjam uang merasa bahwa tempat mereka berutang itu legal.

”Tahun kemarin ada 19 rentenir yang mengatasnamakan koperasi, padahal mereka itu bukan koperasi. Kami lakukan verifikasi, laporkan ke Dinas Koperasi. Lalu Dinas Koperasi melakukan penindakan terhadap 19 oknum ini,” terang Saji Sonjaya.

Menyikapi persoalan ini Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana minta masyarakat jangan sampai terlena dengan kemudahan akses mendapatkan pinjaman uang atau kredit yang ditawarkan para rentenir. Kemudahan itu yang membuat masyarakat terjebak dengan aksi para rentenir.

Selain itu, menurut dia, masyarakat kerap mengalami kesulitan untuk mengakses keuangan di institusi yang legal. ”Saat kita mengakses keuangan di institusi yang legal, pasti butuh proses panjang dan tidak sederhana,” ucap Yana. (antara/jpg/try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: