Harga Minyak Goreng Kemasan Tak Terkendali, Rusia dan Ukraina Disebut-sebut, Lho Kok?
Reporter:
usep saeffulloh|
Jumat 18-03-2022,07:00 WIB
Radartasik.com, Minyak goreng sampai saat ini masih menjadi masalah. Setelah kebijakan harga eceran tertinggi (HET) satu harga dicabut pemerintah, masalah belum juga kelar. Malah, harga minyak goreng kemasan tak terkendali.
Mendag
Muhammad Lutfi mengatakan bahwa mahalnya harga minyak itu adalah karena harga minyak sawit mentah dunia tengah meningkat akibat konflik antara
Rusia dan Ukraina.
“Ada yang tanya kenapa kok harga tinggi, kita tahu bahwa invasi
Rusia ke
Ukraina menyebabkan harga-harga barang tinggi,” kata dia di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (17/3/2022).
Adapun,
Rusia dan
Ukraina sendiri merupakan negara produsen minyak nabati atau lebih dikenal dengan minyak biji matahari atau
sunflower. Akan tetapi, dengan konflik ini, pengguna minyak biji matahari beralih ke CPO yang mengakibatkan harga komoditas itu meningkat karena permintaan meningkat.
“Terutama karena mereka penghasil minyak sunflower. Nah subsitusinya adalah minyak CPO, sebabkan harga CPO loncat dari Rp 14.600 di awal Februari jadi Rp 18.000 kemarin. Sekarang sudah turun sedikit tapi pada dasarnya naik karena mekanisme pasar,” terang dia.
Mengenai itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Oke Nurwan menyampaikan bahwa imbas dari invasi
Rusia ke
Ukraina membuat negara tersebut berhenti memproduksi minyak
sunflower.
“Minyak nabati dari
Ukraina kan berhenti produksinya. Padahal dia cukup tinggi 17 persen pasokannya ke dunia,” terang dia di lokasi yang sama.
Dengan stop produksi minyak nabati
Ukraina ini, tentunya memicu gejolak di pasar internasional yang berimbas terhadap harga CPO yang ikut melonjak.
“Harga udah pasti naik. Kebutuhan minyak dunia dari sawit itu 43 persen,” ujarnya.
Harga Minyak Tak Terkendali
Adapun, saat ini harga
minyak goreng sudah terlepas dari Harga Eceran Tertinggi (
HET) atau telah menggunakan mekanisme pasar. Dalam pantauannya, harga
minyak goreng kemasan ditemukan dijual dengan Rp 40.000 dengan ukuran 2 liter.
“
Minyak goreng stoknya melimpah tetapi sesuai dengan keputusan Ratas (Rapat Terbatas) harganya menurut keekonomian. Pemerintah akan hadir dengan memasok minyak curah dengan harga Rp 14.000 sekarang sedang dibereskan aturannya hari ini selesai,” kata
Muhammad Lutfi di lokasi, Kamis (17/3/2022).
Adapun,
minyak goreng curah yang dipatok dengan harga Rp 14.000 per liter juga telah tiba di Pasar Senen pada siang hari sekitar 13.00 WIB. Salah seorang petugas mengatakan untuk membeli minyak curah ini perlu membawa KTP.
“Beli pakai KTP dan bawa materai, pedagang bebas beli tapi kalau masyarakat maksimal 5 kilogram,” kata dia.
Masyarakat, khususnya pedagang pun langsung mengantre dengan membawa KTP.
“Kebetulan ada minyak ini (curah), saya antre deh untuk di rumah,” ucap seorang warga bernama Ita. (jp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: