Kompleks SDN Cieunteung Tak Jadi Merger, Akan Diperkuat dan Tingkatkan Infrastruktur

Kompleks SDN Cieunteung Tak Jadi Merger, Akan Diperkuat dan Tingkatkan Infrastruktur

radartasik.com, RADAR TASIK - Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya melanjutkan agenda pembinaan kelembagaan dan manajemen sekolah dengan rapat pembahasan pelaksanaan merger/penggabungan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kompleks SDN Cieunteung, Rabu (16/3/2022).


Dalam musyawarah merger yang dihadiri puluhan orang terdiri dari kepala sekolah kompleks Cieunteung, komite sekolah, guru, tokoh masyarakat, perwakilan orang tua, dan lurah. Hasilnya Kompleks Cieunteung bukan di-merger tetapi penguatan.

Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Disdik Kota Tasikmalaya, H Cecep Susilawan SPd MM mengatakan, dalam pelaksanaan musyawarah merger di Kompleks Cieunteung yakni dari SDN 1 Cieunteung, SDN 2 Cieunteung dan SDN Sukarame hasilnya penguatan, bukan merger.

“Hasil itu atas kesamaan pandangan seluruh warga sekolah di dalamnya ada guru, orang tua, komite sekolah di kompleks Cieunteung belum bisa ada penggabungan. Karena punya optimisme bahwa kompleks Cieunteung akan terus diperkuat dan ditingkatkan infrastruktur sekolah, mutu sekolah dan kompetensi siswa,” katanya kepada Radar, Rabu (16/3/2022).

Dengan keputusan tersebut, sambung ia, artinya sekolah-sekolah tersebut ingin terus berinovasi. Sehingga akan berkembang dan eksistensi dalam berkompetisi dengan sekolah lainnya.

“Diharapkan adanya keputusan bersama untuk penguatan kompleks Cieunteung dapat melahirkan kepercayaan. Itu adalah peningkatan mutu pendidikan, minimal ada pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk sumber daya manusia (SDM),” ujarnya.

Untuk itu, ia pun menyarankan ketika diperkuat sekolah harus meningkatkan kompetensi guru baik segala hal, sehingga terarah. “Bisa gunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS) sebagai peningkatan guru,” katanya.

Penguatan selanjutnya, ketika sekolah kekurangan sarana dan prasarana ruang belajar. Kebetulan Bidang Pembinaan SD sedang mengumpulkan data kebutuhan sekolah.

Tentunya untuk mencari peluang DAK dan APBD agar mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah atau pusat dalam perbaikan sarana prasarana pendidikan.

“Sebab menjadi bagian prioritas yang harA­us diperhatikan adalah dari sisi sarana prasarana. Oleh karenanya, kompleks Cieunteung yang masih kekurangan kelas segera disamA­paikan data pokok pendidikan atau biA­dang pembinaan SD agar dapat kesemA­purnaan dalam peningkatan mutu kualitas pembelajaran,” ujarnya.

Kepala SDN Sukarame Achmad Patoni SPd MPd menjelaskan, muA­syawarah ini, langkah Disdik Kota Tasikmalaya yang sekian kali ats wacana merger di kompleks Cieunteung karena Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya berpandangan daA­pat efektif dan efisien dalam manajerial.

“Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya seA­karang lebih demokratis, karena daA­lam mengambil keputusan ada dialog terlebih dahulu. Makanya langA­kah terakhir mengambil kepuA­tusA­an, diberikan kesempatan menggali stakeholder dan wali murid,” katanya.

Ternyata setelah melalui analisis atau kajian dari stakeholder, guru, wali siswa, komite sekolah sebaiknya dipertahankan. Artinya untuk rencana merger ditunda.

“Kalau dari wali murid inginkan diperkuat. Mungkin karena keberadaan kompleks Cieunteung sekarang harus dipertahankan karena guru, kepala sekolah, dan lainnya masih nyaman,” ujarnya.

Ketika hasilnya adanya penguatan, mestinya ada perubahan kinerja. Yakni kepala sekolah lebih menguatA­kan manajerial dan guru lebih dipacu bersaing lebih sehat. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: