Penjaringan BPRS Al-Madinah Diulang
Reporter:
andriansyah|
Sabtu 12-03-2022,11:40 WIB
radartasik.com, RADAR TASIK — Tim Seleksi Direktur BPRS Al-Madinah Kota Tasikmalaya memperpanjang proses pendaftaran bagi para pelamar usai lima bakal calon yang mendaftarkan diri tak lolos tahapan seleksi administrasi. Berdasarkan berita acara hasil seleksi administrasi pada 8 Maret 2022, tercatat lima pelamar yakni Sanny Erwansyah, Ahkmad Agus R, Indra Sujana, Ade Rifai dan M Kaharudin Yasin.
“Betul, kelima pendaftar yang sudah menyampaikan berkas lamaran ke panitia tidak memenuhi persyaratan. Pengumuman selanjutnya akan kita sampaikan 14 Maret mendatang,” ujar Ketua Tim Seleksi Calon Direktur
BPRS Al-Madinah Ir H Abu Mansyur MSi kepada Radar, Kamis (10/3/2022).
Menurutnya, otomatis rangkaian tahapan lainnya bakal mundur dari perencanaan awal. Direncanakan, beberapa hari ke depan pembukaan pendaftaran kembali dilakukan dan diharapkan bisa sesuai dengan target serta kriteria batas minimal yang dibutuhkan.
“Kita akan ulangi pendaftaran supaya sesuai dengan aturan. Karena menentukan posisi pimpinan di BUMD mempersyaratkan sejumlah ketentuan normatif yang harus dipenuhi,” tegas Abu.
Sementara itu, Ketua Komisi II
DPRD Kota Tasikmalaya Andi Warsandi menjelaskan, beberapa waktu lalu pihaknya mengundang sejumlah mitra kerja terkait, membahas kaitan rekrutmen calon direktur baru. Diharapkan proses bisa berjalan sesuai harapan, mengingat
BPRS Al-Madinah saat ini menjadi salah satu BUMD yang tersisa di Kota Resik harus semakin baik.
“Kita sempat menanyai prosesi dan mekanismenya seperti apa dalam menjaring calon direktur baru. Kalau pun sampai saat ini belum ada yang memenuhi, silakan ditempuh agar melahirkan direktur yang bisa mengakselerasi
BPRS Al-Madinah lebih berdaya lagi,” analisisnya.
Koordinator Komisi II
DPRD Kota Tasikmalaya Muslim MSi menyayangkan lima pendaftar yang melamar tidak satu pun memenuhi persyaratan. Di sisi lain, ia mengakui
BPRS Al-Madinah membutuhkan perubahan dan progres yang signifikan, tatkala selama ini eksistensinya terkesan biasa saja. “Dari sisi kontribusi PAD juga kan belum signifikan. Ya maka diharapkan proses seleksinya normatif, prosedural serta kompetitif. Karena orientasinya selain pelayanan jasa keuangan bagi masyarakat, prioritas profit dalam berkontribusi terhadap PAD,” beber Muslim.
Di sisi lain, pihaknya berekspektasi tinggi terhadap
BPRS Al-Madinah sebagai satu-satunya BUMD yang tersisa. Pasca PD Pasar Resik dibubarkan pemkot, tinggal lembaga keuangan tersebut yang menjadi penyumbang PAD di sektor korporasi daerah. “Kita ekspektasinya tinggi, maka butuh direksi yang bisa mendobrak Al-Madinah secara konkret,” paparnya. (igi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: