Turun Level, Terjebak Vaksin dan Tracking

Turun Level, Terjebak Vaksin dan Tracking

radartasik.com, RADAR TASIK — Kota Tasikmalaya masih bertengger di Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 lantaran sejumlah indikator penilaian untuk turun level tidak terpenuhi. Seperti persentase vaksin, angka kasus dan tracking.


Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat menjelaskan cakupan vaksinasi dosis pertama, sejatinya relatif tinggi dan kompetitif dengan daerah lain. Sayangnya dosis kedua masih di kisaran 64 persen. ”Kami ingin cakupan vaksinasi dosis pertama itu bisa mencapai 90 persen dan dosis kedua 70 persen. Supaya bisa segera turun level dan tinggal memikirkan indikator-indikator penilaian lain,” tuturnya kepada Radar, Rabu (9/3/2022).

Menurut dia, dalam mengejar realisasi vaksinasi, pihaknya terkendala khususnya di segmentasi lanjut usia (lansia). Selain kesulitan memobilisasi warga yang memerlukan treatment khusus, lansia pun mesti dipastikan sehat sebelum dilakukan penyuntikan. ”Itu kendala kami. Belum lagi banyak petugas tenaga kesehatan kami sekarang terpapar dan menjalani isoman (isolasi mandiri, Red),” ujar Uus.

Mantan Kepala Puskesmas Purbaratu itu mengatakan indikator lainnya, seperti kenaikan kasus pun Kota Resik masih di persentase relatif tinggi. Bahkan dalam satu hari terjadi ratusan kasus baru, seperti pada Selasa, 170 kasus meningkat sekaligus.

”Kemudian, percepatan testing kita pun masih kurang untuk menurunkan level PPKM ke level 2. Kami baru testing 40 persenan dari total target. Sebab, testing itu semestinya mengikuti kasus, contohnya saat satu hari ditemukan ada 100 pasien positif baru, otomatis mesti ada 1.500 kontak erat kita lakukan tes,” tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf meminta stakeholder kewilayahan, camat dan lurah membantu upaya pemerintah. Meski di sisi lain banyak tenaga kesehatan (nakes) di Kota Resik menjalani isoman lantaran terpapar virus, satgas di setiap wilayah tetap proaktif mengajak warganya divaksin.

”Saya akan monitor hal ini selama satu pekan ke depan. Sebab, dari 21 faskes yang ada, hanya 2 saja yang vaksinasi. Lainnya ke mana? Akan saya telusuri hal itu ke dinas terkait. Saya juga meminta relawan bisa turun dan powerfull mengejar target,” ujar Yusuf.

Pihaknya tidak ingin semakin jauh ketinggalan, sebab ke depan pemerintah pusat bisa saja terus menaikkan level realisasi vaksin. Alhasil, Kota Resik berbuntut naik ke level 4 yang mungkin akan terjadi sejumlah pengetatan. ”Kondisi itu yang tidak kita inginkan. Makanya kita akan berusaha menekan itu, dengan segala kemampuan. Mohon pengertian masyarakat, ini untuk kebaikan semua,” tuturnya. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: