Hongaria Melarang Wilayahnya Dijadikan Pasokan Senjata ke Ukraina
Radartasik.com, Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban telah menandatangani dekrit yang melarang pasokan senjata ke Ukraina, menjelaskan keputusan itu dengan kebutuhan untuk mempertahankan keamanan negaranya sendiri.
Dalam sebuah pernyataan video, yang diterbitkan pada hari Senin (07/03/2022) di Facebook, perdana menteri mengatakan bahwa keputusan tersebut telah dirilis setelah penilaian situasi di Ukraina.
Karena aksi militer semakin dekat dan semakin dekat ke perbatasan Hungaria, Orban memutuskan untuk melarang pasokan senjata.
"Perintah tersebut memperjelas bahwa senjata tidak dapat diangkut dari wilayah Hongaria ke wilayah Ukraina," kata Orban.
Pengumuman tersebut menyusul pernyataan sebelumnya oleh menteri luar negeri negara itu, Peter Szijjarto, yang mengatakan bahwa tujuan terpenting pemerintah adalah mencegah Hongaria memasuki perang ini.
" Untuk tujuan ini, kami menolak tekanan dan tuntutan oposisi, Kami tidak akan mengirim tentara atau senjata ke Ukraina, kami juga tidak akan mengizinkan pengiriman senjata mematikan di wilayah kami," tulis Szijarto di Facebook.
Dekrit yang melarang pasokan senjata ke Ukraina memungkinkan pasukan NATO ditempatkan di Hongaria dan mengizinkan pengangkutan pengiriman senjata melalui wilayahnya ke anggota NATO lainnya.
Hongaria, tidak seperti banyak mitra Baratnya, mengutuk Rusia hanya dua hari setelah serangan dimulai, dengan Presiden negara itu Janos Ader mengatakan bahwa Hongaria berbagi posisi bersama antara Uni Eropa dan NATO.
Dikutip dari Russian Today, PM Victor Orban kemudian menegaskan bahwa negaranya tidak akan memveto sanksi Uni Eropa terhadap Moskow.
Saat puluhan ribu pengungsi Ukraina melarikan diri dari konflik menuju Hungaria, Orban menjanjikan dukungan untuk mereka, dengan mengatakan setiap orang yang melarikan diri dari Ukraina akan menemukan teman di Hungaria. (sal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: