Waduh, BPOM Temukan Kopi yang Mengandung Paracetamol dan Obat Kuat Pria

Waduh, BPOM Temukan Kopi yang Mengandung Paracetamol dan Obat Kuat Pria

Radartasik.com, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan bahan pangan dan kopi yang mengandung Paracetamol dan Sildenafil, yang biasa ada di obat kuat pria. 


BPOM menyita Kopi Jantan, Kopi Cleng, Kopi Bapak, Spider dan Urat Madu di Kota Bandung dan Kabupaten Bogor. 

Dari hasil operasi, secara rinci ditemukan produk jadi berupa 15 jenis (5.791 pcs) pangan olahan dan 36 jenis (18.212 pcs) obat tradisional.

Kemudian ditemukan juga bahan produksi dan bahan baku, berupa 32 kg bahan baku obat ilegal mengandung Paracetamol dan Sildenafil, 5 kg produk ruahan atau bahan campuran setengah jadi, cangkang kapsul serta bahan kemas aneka jenis seperti aluminium foil untuk sachet, karton, plastik, dan hologram. Pada lokasi tersebut ditemukan juga beberapa alat produksi sederhana.

“Bahan kimia obat merupakan bahan yang dilarang digunakan dalam obat tradisional dan pangan olahan. Bahan kimia obat seperti Paracetamol dan Sildenafil merupakan bahan yang digunakan untuk produksi obat. Jika tidak digunakan sesuai aturan pakai (dosis), bahan kimia obat ini dapat menimbulkan risiko tinggi dan efek samping yang dapat membahayakan kesehatan,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito secara virtual, Jumat (4/3/2022).

Menurutnya, penggunaan bahan kimia obat Paracetamol dan Sildenafil secara tidak tepat dapat mengakibatkan efek samping yang ringan, berat, bahkan sampai menimbulkan kematian. 

Paracetamol dapat menimbulkan efek samping seperti mual, alergi, tekanan darah rendah, serta kelainan darah.

Dan jika digunakan secara terus-menerus dapat menimbulkan efek yang lebih fatal seperti kerusakan pada hati dan ginjal. 

Sedangkan Sildenafil dapat menimbulkan efek samping mulai dari yang ringan seperti mual, diare, kemerahan pada kulit, hingga reaksi yang lebih serius.

Seperti kejang, denyut jantung tidak teratur, pandangan kabur atau buta mendadak, bahkan dapat menimbulkan kematian. 

“Kami akan terus melakukan pengembangan dan identifikasi jaringan lainnya. Hal ini dilakukan untuk menekan peredaran produk obat dan makanan ilegal serta memberantas peredaran bahan baku obat ilegal di Indonesia,” tegas Penny.

Ia mengingatkan kepada para pelaku usaha obat dan makanan agar tetap melakukan kegiatan produksi sesuai dengan ketentuan. Yaitu dengan menerapkan cara produksi yang baik, menggunakan bahan-bahan yang aman serta selalu mengutamakan kesehatan masyarakat. 

Pelaku usaha juga dilarang melakukan promosi produk dengan memberikan informasi yang tidak benar atau menyesatkan masyarakat. 




Dilansir dari alodokter, Sildenafil adalah obat untuk mengatasi disfungsi ereksi atau impotensi pada pria. 

Selain untuk impotensi, sildenafil juga digunakan untuk mengurangi tekanan di pembuluh darah arteri paru-paru (hipertensi pulmonal). 

Sildenafil bekerja dengan cara meningkatkan aliran darah ke penis selama rangsangan seksual sehingga menyebabkan ereksi. 
Dalam mengobati hipertensi pulmonal, sildenafil bekerja dengan cara melemaskan pembuluh darah di paru-paru agar darah dapat mengalir dengan mudah. (jp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: